Sabtu 10 May 2014 23:02 WIB

PBB Jatuhkan Sanksi Terhadap Mantan Presiden CAR

Pasukan internasional asal Kongo sedang berjaga-jaga di jalanan Bangui, Republika Afrika Tengah, yang sedang berkecamuk.
Foto: EPA/Legnan Koula
Pasukan internasional asal Kongo sedang berjaga-jaga di jalanan Bangui, Republika Afrika Tengah, yang sedang berkecamuk.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dewan Keamanan PBB Jumat menjatuhkan sanksi-sanksi terhadap tiga pemimpin Republik Afrika Tengah (CAR) termasuk mantan presiden Francois Bozize.

Pemimpin milisi anti-Balaka Levy Yakete dan orang nomor dua milisi Seleka Nourredine Adam juga jadi sasaran sanksi-sanksi itu.

Sanksi-sanksi ini-- pembekuan aset dan larangan perjalanan-- menindaklanjuti satu resolusi PBB 28 Januari yang diusulkan Prancis dan Amerika Serikat.

Keputusan yang ditetapkan Komite Sanksi Dewan Keamanan PBB itu ditangguhkan selama beberapa pekan oleh Rusia dan Tiongkok, yang meminta waktu untuk meninjau kasus itu sebelum akhirnya memberikan persetujuan, kata para diplomat.

Sekitar 5.000 tentara yang tergabung dalam pasukan MISCA Afrika bersama dengan 2.000 tentara Prancis di bawah satu mandat PBB telah digelar untuk membantu memulihkan ketertiban dan keamanan di negara yang dilanda kekacauan setelah kudeta Maret 2013.

Setelah gerilyawan Seleka yang sebagian besar warga Muslim itu digulingkan dari pemerintah Januari, Samba Panza dipilih untuk memimpin pemerintah transisi sampai pemilu diselenggarakan.

Tetapi serangan-serangan balasan antara mantan gerilyawan Muslim dan kelompok relewan dari mayoritas Kristen telah menimbulkan pembunuhan yang tiada henti dan penjarahan-penjarahan serta menimbulkan penderitaan berat penduduk.

Komite Sanksi menuduh tiga ornag itu "terlibat dalam atau memberikan bantuan bagi tindakan-tindakan yang merusak perdamaian, stabilitas atau keamanan CAR."

Bozize, yang digulingkan oleh gerilyawan Seleka Maret 2013 "memberikan bantuan materi dan keuangan kepada milisi (anti-Balaka dan mantan para personil militer yang berusaha menggoyahkan pemerintah transisi dan membawanya kembali berkuasa," tambahnya.

"Pasukan yang setia kepada Bozize terlibat dalam serangan-serangan balasan terhadap penduduk Muslim CAR."

Yakete dituduh memerintahkan penangkapan orang-orang yang punya hubungan dengan Seleka dan mendistribusikan pisau-pisau kepada para pemuda, warga Kristen yang menganggur untuk menyerang warga Muslim.

Adam, yang memimpin badan intelijen di bawah pemerintah baru,dituduh melakukan penahanan sewenang-wenang, penyiksaan dan pengeksekusian seketika mengabaikan proses hukum.

Ia juga "secara aktif mengarahkan bekas anggota-anggota Seleka... dan melakukan operasi-operasi langsung terhadap permukiman-permukiman Kristen," kata Komite Sanksi itu dan menambahkan ia ikut serta dalam perdagangan berlian antara CAR dan Chad.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement