REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Sedikitnya 16 warga sipil dan puluhan petempur anti-pemerintah tewas pada Jumat (9/5) ketika pasukan keamanan melancarkan serangan di Kota Fallujah yang telah dikuasai oleh kelompok gerilyawan selama berbulan-bulan. Demikian kata militer dan polisi.
''Operasi yang berlangsung itu dilancarkan oleh prajurit Angkatan Darat Irak, pasukan anti-teror dan pasukan Kementerian Dalam Negeri, melalui kerja sama dengan para tetua suku di Provinsi Anbar,'' kata Kementerian Pertahanan Irak di dalam satu pernyataan.
Puluhan anggota Negara Islam Irak dan Levant (ISIL), cabang Al Qaidah di Irak, tewas dalam beberapa operasi yang ditujukan untuk mengusir gerilyawan dari Fallujah. Demikian kata pernyataan tersebut.
''Satu sumber polisi mengatakan pasukan Irak melancarkan serangan di sekitar Fallujah dari semua arah dengan melibatkan pemboman gencar terhadap beberapa daerah tempat gerilyawan diduga beroperasi,'' demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Sabtu.
Banyak orang yang telah tinggal di Fallujah tampaknya telah meninggalkan kota itu. Sebab, pemboman artileri dan mortir secara membabi-buta menghantam banyak permukiman di kota tersebut sejak tengah malam sampai Jumat pagi.
''Sebanyak sembilan warga sipil tewas dan 28 orang lagi cedera,'' kata sumber tersebut.
Pemboman itu mengakibatkan kerguian harta benda pada sejumlah rumah, termasuk Masjid Al-Kulafa di bagian tengah Fallujah.
Baku-tembak juga meletus sekitar pukul 03.00 waktu setempat (07.00 WIB) di kota itu dan dan sekitarnya, yang mayoritas penduduknya pemeluk Sunni. ''Baku tembak berlangsung selama beberapa jam,'' kata seorang pemimin suku.