REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Jumlah korban tewas pada kecelakaan kapal feri terbalik bertambah. Sampai Sabtu (10/5), jumlah penumpang yang tewas sebanyak 275. Sementara puluhan lainnya masih belum diketahui.
"Dua mayat laki-laki tambahan yang diambil semalam," kata Markas Penyelamatan Pemerintah. Dikatakan pula 29 orang dinyatakan hilang, seperti dikutip dari CNN.
Sebagian besar yang tewas dan hilang adalah mahasiswa, semua dari kampus yang sama, yang memilih feri sebagai kendaraan wisata ke pulau wisata Jeju untuk perjalanan lapangan.
Penyelam masih mencari kapal yang tenggelam di bawah air dingin, arus kuat dan koridor tersumbat dengan puing-puing. Pekan lalu, salah satu penyelam tewas pada saat pencarian ketika akan kembali kepermukan.
Pihak berwenang Korea Selatan menindak perusahaan yang mengoperasikan feri penumpang Sewol setelah bencana yang mengejutkan bangsa.
Kepala eksekutif operator feri, Cheonghaejin Marine Co, ditangkap Kamis dan menghadapi tuduhan termasuk menyebabkan kematian oleh kelalaian, kata Yang Joong - jin, seorang jaksa senior dalam penyelidikan.
Pemerintah juga mengambil langkah-langkah untuk mencabut izin usaha perusahaan, demikian ujar Kementerian Kelautan dan Perikanan mengatakan. Langkah-langkah yang direncanakan bertujuan untuk menghilangkan lisensi dari perusahaan untuk semua rute, termasuk satu di mana feri penumpang Sewol tenggelam.
Peristiwa ini telah mengguncang Korea Selatan, menimbulkan pertanyaan mengganggu tentang standar keselamatan dan pengawasan bisnis ini. President Park Geun - hye telah meminta maaf atas penanganan pemerintah terhadap bencana dan berjanji untuk merombak sistem keselamatan .