REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA -- Presiden Sudan Selatan telah mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan pemimpin pemberontak setelah lima bulan kekerasan melanda negara tersebut.
Kesepakatan yang ditandatangani pada Jumat di ibukota Ethiopia, Addis Ababa, tercapai sepekan setelah Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, bertemu dengan Presiden Salva Kiir .
Dalam pertemuan tersebut, Kerry mendorong Kiir untuk mengadakan tatap muka pembicaraan dengan pemimpin pemberontak Riek Machar.
"Saya melihat dengan mata saya sendiri pekan lalu taruhannya. Perjuangan di negara baru kita membantu orang-orang yang berani membuatnya," kata Kerry, Jumat, setelah kesepakatan seperti dikutip CNN.
"Orang-orang Sudan Selatan telah menderita terlalu banyak untuk waktu yang terlalu lama,'' katanya. ''Dalam krisis terbaru ini saja, lebih dari satu juta orang harus mengungsi dan menghadapi prospek kelaparan.''
Kerry menyambut perjanjian perdamaian tersebut. Dia mengatakan hal itu bisa menandai terobosan untuk masa depan 'bangsa muda'.