Ahad 11 May 2014 19:24 WIB

Flu Arab Diuji Pada Orang Sehat

Rep: Alicia Saqina/ Red: A.Syalaby Ichsan
Virus Mers
Foto: VOA
Virus Mers

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Badan Kesehatan Dunia (WHO) masih melakukan penelitian dan pengkajian atas data-data yang ditemukan di Arab Saudi, terkait mewabahnya kasus flu arab (middle east respiratory syndrome coronavirus/MERS-CoV).

Menurut sejumlah laporan media asing, Asisten Dirjen untuk Keamanan Kesehatan WHO, Keiji Fukuda, kini tengah mengkaji data terkait hal tersebut bersama dengan Departemen Kesehatan Arab Saudi.

 

Dikutip dari Arab News, Ahad (11/5), Fukuda menyerukan kebutuhan untuk menguji coronavirus itu bukan hanya pada orang sakit. Tetapi juga terhadap individu yang tampaknya sehat.

 

Ia mengatakan, lonjakan kasus MERS selama lima pekan terakhir, sebagian besar, tampaknya disebabkan dengan mekanisme pengendalian infeksi di beberapa rumah sakit di Arab Saudi. Namun, Fukuda menjelaskan, para pejabat Arab Saudi telah bekerja sama secara penuh dengan tim WHO, selama kunjungan badan kesehatan dunia itu.

 

Direktur Urusan Kesehatan Jeddah, Sami Badawood mengatakan, Kementerian Kesehatan Arab Saudi tengah melakukan upaya terbaik dalam menyebarluaskan kesadaran masyarakat akan coronavirus. ''Meski obat untuk MERS belum ditemukan, namun tingkat pemulihan membaik. Sekitar 30 persen pasien telah sepenuhnya sembuh dari penyakit ini,'' kata Badawood.

 

Ia menerangkan, menyebarkan kesadaran tentang hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan, yang termasuk dalam langkah-langkah pemerangan virus, sangat penting dilakukan.

''Melakukan tindak pencegahan yang benar merupakan hal yang penting dan Kemenkes kini menggunakan setiap saluran media untuk menyebarkan kesadaran terhadap masyarakat,'' ujarnya.

 

Dia mengungkapkan, di level masyarakat, dokter-dokter sampai mengunjungi setiap sekolah dan menasehati para siswa tentang cara penghindaran teridap virus mematikan itu.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement