REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL--Korea Utara kembali membantah tudingan Seoul soal kepemilikan tiga pesawat tanpa awak (drone) yang jatuh dekat perbatasan kedua negara pada Maret dan April lalu. Pyongyang mengatakan itu hanyalah manipulasi Seoul.
Korea Utara juga kembali menawarkan investigasi gabungan untuk mengungkap misteri jatuhnya ketiga drone.
''Meski Seoul mengatakan Pyongyang lah yang mengirimkan drone itu ribuan kali, sikap kami tetap sama, kami tidak teribat soal drone itu,'' kata perwakilan Dewan Pertahanan Nasional Korea Utara (NDC), seperti dikutip Korea Times, Ahad (11/5).
Korea Utara dinilai sudah seharusnya menerima tawaran kerja sama itu tanpa banyak protes. Sebulan lalu, NDC sudah menawarkan kerja sama itu namun ditolak Korea Selatan.
Jika sepakat, kerja sama itu dikabarkan akan memakan waktu sebulan untuk mengungkap koordinat dan jalur penerbangan melalui rekaman GPS yang ada pada chip dalam drone.
Tiga hari setelah Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyatakan ketiga drone diterbangkan Korea Utara, Pyongyang juga melakukan bantahan.
Pyongyang menuding balik isu drone digunakan Presiden Park Geun-hye untuk mengalihkan fokus dari insiden tenggelamnya feri Sewol.
Dua drone berwarna biru cerah masing-masing ditemukan di Paju, Provinsi Gyeonggi dan di perbatasan Pulau Baengnyeong pada 24 Maret dan 31 Maret. Sementara satu drone lainnya ditemukan di Samcheok pada April 6.