Senin 12 May 2014 13:20 WIB

'Banyak Acara TV Bunuh Sel Otak'

Rep: Elba Damhuri/ Red: A.Syalaby Ichsan
Iklan di televisi (Ilustrasi)
Iklan di televisi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Dino Patti Djalal meminta agar stasiun televisi (TV) menayangkan program-program yang lebih mendidik kepada masyarakat.

Menurut Dino, stasiun TV seharusnya tidak hanya melihat media televisi sebagai sebuah industri yang mengejar rating sehingga abai dalam menjalankan tanggung jawab dan fungsinya untuk memberikan edukasi.

Ia menjelaskan, saat ini banyak program program TV yang justru mematikan kreatifitas dan nalar masyarakat dengan tayangan gosip, tahayul, dan infotainment. "Semakin banyak acara televisi yang membunuh sel sel otak," kata Dino dalam siaran persnya, hari ini.

Dino menegaskan tayangan gosip, tahayul, dan infotainment ibarat candu yang berpotensi membunuh kreatifitas dan nalar masyarakat. Masyarakat tidak menyadari sedang dicekoki tayangan tayangan yang  tidak mendidik.

Ia juga menyarankan agar waktu waktu dimana anak menonton televisi  diisi dengan program anak yang bersifat mendidik dan merangsang kemampuan berpikir anak. Menurut Dino, anak-anak Indonesia menempati urutan teratas di antara negara-negara di ASEAN untuk urusan menonton siaran televisi terlama.

"Menurut penelitian, rata-rata waktu yang dihabiskan anak-anak  Indonesia saat menonton siaran televisi mencapai 5 jam dan bahkan lebih untuk setiap harinya. Adapun negara ASEAN lain hanya 2-3 jam dalam

sehari," jelas Dino.

Dino berharap peran dan kewenangan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) ke depan dapat diperkuat agar bisa memaksa stasiun TV untuk membatasi tayangan tayangan televisi yang berkategori tidak mendidik.

sumber : Siaran Pers
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement