Senin 12 May 2014 17:37 WIB

Rasis Terhadap Muslim, Parpol Ini Diramalkan Kalah

pemimpin BNP Nick Grifin
Foto: bnp.org.uk
pemimpin BNP Nick Grifin

REPUBLIKA.CO.ID, Partai Nasional Inggris (BNP/British National Party) diramalkan akan menghadapi kekalahan dalam pemilu bulan ini. BNP dikenal sebagai partai sayap kanan yang kerap bersikap rasis terhadap umat Muslim di Inggris.

Dikutip dari The Guardian, pada pemilu lima tahun lalu, BNP berhasil meraih kesuksesan. Pemimpin BNP Nick Griffin dan koleganya Andrew Brons terpilih mewakili Inggris di parlemen Eropa. Tak hanya itu, lebih dari 50 anggota dewan juga duduk di majelis tinggi dan rendah negeri Ratu Elizabeth.

Hanya, masa hidup BNP ternyata pendek. Dipicu dengan adanya pertengkaran internal dan krisis finansial, sejumlah aktivis kunci dari partai tersebut pergi. Saat ini, mereka pun akan menghadapi pemilu dengan hanya meninggalkan dua konselor, yakni Grifin dan Brons. Para pakar pun meramalkan, mereka akan menghadapi kekalahan dalam beberapa pekan ke depan, sehingga membuat Inggris menjadi negara bebas BNP.

Pakar politik dari Universitas Nottingham Matthew Goodwin mengungkapkan, kehancuran partai tersebut karena adanya masalah dalam kepemimpinan Grifin.

"Politik Inggris akan dibebaskan dari perwakilan BNP untuk pertama kali dalam dekade ini,"ujar Goodwin. Menurutnya, partai tersebut hanya akan meraih 0 hingga 1 persen yang sangat jauh jaraknya saat Grifin dan Brons dipilih pada 2009.

Kejatuhan BNP dimulai dengan penampilan buruk Griffin di acara televisi BBC Question Time usai dia terpilih pada 2009. Ini diikuti dengan pertarungan berseri yang membuat nilai. Termasuk, kasus yang diambil alih oleh Equalities Commission yang melawan aturan rasis dari partai tersebut.

BNP pun tanpa ragu mengeluarkan sikap anti-Islam. Di laman partainya yang beralamat di bnp.org.uk, Grifin kerap berkomentar keras tentang umat Islam. Dia pun melawan soal proses penyembelihan daging halal yang dia nilai bertentangan dengan rasa kemanusiaan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement