REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya memprediksi biaya perbaikan Taman Bungkul yang sempat rusak akibat kegiatan PT Unilever yang menggelar bagi-bagi es krim secara gratis, Minggu (11/5), mencapai Rp 1 miliar.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengatakan jumlah itu dihitung dari kerusakan tanaman di median sepanjang satu kilometer. Sebab, dalam perawatan tanaman beberapa puluh meter saja, biaya yang dikeluarkan mencapai Rp 200 juta rupiah.
"Sudah dihitung segitu sama Pak Chalid (Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan/DKP). Persisnya saya tidak tahu, cuma perkiraan saya seperti itu," kata Risma saat ditemui di sela-sela perbaikan tanaman yang rusak di Taman Bungkul, Surabaya, Senin.
Saat ini DKP sedang mengolah tanah sebelum ditanami lagi. Memasuki musim kemarau, perlu persiapan dulu. Sebab, kondisi tanah masih panas tidak bisa ditanami langsung.
"Kalau tidak diolah dulu, khawatir tanaman mati, kan percuma," ucap Risma.
Mantan kepala Badan Perencaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menyayangkan tidak adanya koordinasi penyelenggara bagi-bagi es krim produk Walls. Bila dikoordinasikan dengan Pemkot Surabaya, maka tidak akan terjadi keributan.