REPUBLIKA.CO.ID, SAHARA -- Pemerintah dan masyarakat harus bekerjasama jika krisis air bersih mau dihentikan. Bencana akibat konsumsi air tercemar di negara berkembang diperkirakan mencapai 260 miliar dolar AS. Korban pencemaran air di seluruh dunia didominasi anak-anak berumur tiga hingga lima tahun.
Negara-negara anggota PBB telah mengisyaratkan ketersediaan air sebagai prioritas tahun depan. Hal ini dianggap siring dengan target Sustainable Development Goals untuk pemberantasan kemiskinan pada tahun 2030.
Sementara itu sejak tahun 1981 waterAid telah menyalurkan bantuan air bersih kepada 19,2 juta orang. Lalu, 15,1 juta orang difasilitasi dengan sanitasi.
"Kerugian ekonomi bisa diatasi jika pemerintah, sipil dan pihak swasta bekerjasama mencari solusi," ujar Chief Excecutive of WaterAid, Barbara Frost sperti yang dikutip dari CNN, Selasa (13/5).