REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Para penerjemah asal Afghanistan dan Irak, yang telah membantu tentara Australia, kini dimukimkan di Queensland. Namun mereka masih memerlukan banyak bantuan untuk bisa menyatu dengan kehidupan di Australia.
Seorang bekas tentara yang pernah bertugas di Afghanistan, Simon Quaglia, mengatakan tanpa bantuan penerjemah tugas-tugas mereka tidak akan terlaksana dengan baik. "Mereka telah membuktikan kesetiaan mereka," katanya. Ia bekerja dengan penerjemah bernama Abdul, dan kini ia ingin agar Abdul memulai kehidupan baru di Australia.
"Saya tak bisa apa-apa selama bertugas di sana tanpa bantuan Abdul," kata Quaglia, belum lama ini.
Di Afghanistan dan Irak, para penerjemah yang bekerja bagi tentara koalisi merupakan target musuh.
Saat Australia menarik tentaranya dari Afghanistan, sebanyak 800 visa perlindungan diberikan kepada warga Afghanistan. Di tahun 2008, 557 visa sejenis diberikan kepada penerjemah asal Irak.
Mereka kini hidup lebih aman di Australia, namun masih sangat rawan.Ketakutan mengenai anggota keluarga yang masih di negara asal, merupakan salah satu penyebabnya."Bukan cuma mereka yang khawatir dengan keluarga mereka, saya pun demikian," kata Quaglia.
Ia menilai masyarakat Australia kurang memahami kesadaran mengenai keluarga yang dimiliki orang Afghanistan.
Menurut pernyataan Kementerian Pertahanan serta Kementerian Imigrasi, kontribusi penerjemah Afghanistan sangat dihargai dan telah diakui melalui sistem visa, serta bantuan untuk memukimkan mereka di Australia.