REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Wakil Perdana Menteri Irak, Nuri Shavis, mengatakan pemerintah Irak akan terus berupaya membangun stabilitas dan perdamaian di negerinya. Dia berikrar untuk mendobrak sepenuhnya kelompok-kelompok teroris.
"Semua kelompok politik dan rakyat Irak berusaha untuk membangun keamanan dan stabilitas politik. Pemerintah Irak akan terus memerangi kelompok teroris sampai sepenuhnya menghapus mereka," kata Shavis dalam pertemuan dengan Ketua Majlis Iran, Ali Larijani, di Teheran, Senin.
Dia menambahkan bahwa Iran dan Irak memiliki peluang politik, ekonomi dan budaya yang besar, serta pelaksanaan perjanjian sebelumnya dan kelanjutan dari perundingan antara dua negara dapat membantu memperluas hubungan persahabatan bilateral.
Ketua Majlis Iran memuji pemilihan parlemen Irak yang sukses baru-baru ini sebagai tanda perluasan dan konsolidasi demokrasi di negara itu.
"Menyelenggarakan pemilu dengan mayoritas rakyat Irak memilih menunjukkan bahwa pertumbuhan dan pendalaman demokrasi di negara itu yang dapat berfungsi sebagai model bagi negara-negara lain," kata Larijani.
Pada 30 April, Irak mengadakan pemilihan parlemen --jajak pendapat nasional pertama sejak pasukan Amerika Serikat mengundurkan diri pada tahun 2011-- meskipun terdapat ancaman gerilyawan Al Qaidah untuk merusak proses pemilihan.
Dua puluh juta warga Irak berhak memilih dalam pemilu itu. Menurut Komisi Pemilu negara, jumlah pemilih mencapai 60 persen.