Oleh: Syahruddin El-Fikri
Memahami makna dan kandungan ayat-ayat Alquran tampaknya belum lengkap tanpa menguasai ilmu bahasa Arab.
Sebab, Alquran diturunkan dalam bahasa Arab. Pemahaman bahasa Arab itu sendiri juga belum lengkap tanpa mengetahui tata bahasa Arab.
Sebab, dalam bahasa Arab, terdapat struktur bahasa, seperti ilmu nahwu, sharaf, balaghah, mantiq, ma'ani, bayan, dan sebagainya. Ilmu-ilmu inilah yang membuat sistem bahasa Arab menjadi indah dan kaya makna.
Seseorang yang belajar bahasa Arab perlu mempelajari ilmu tata bahasa Arab ini. Sebab, dengan menguasai ilmu tersebut, mereka akan mudah dalam menyusun kata-kata sehingga menjadi sebuah kalimat yang sarat dengan makna.
Sebagaimana dikatakan Muhammad Abu Dawud as-Shonhaji (672-723 H), pengarang kitab Matan al-Jurumiyah, kalimat (kalam) adalah sebuah lafaz yang tersusun dari beberapa kata sehingga menimbulkan makna dan memberi faedah. Al-Kalamu huwa al-lafzhu al-murakkabu al-mufiidu bi al-wadh'i.
Oleh karena itu, tanpa menguasai ilmu tata bahasa Arab, seseorang juga tidak akan mampu menyusun kata-kata dalam bahasa Arab dengan baik agar menjadi sebuah kalimat yang indah dan bermanfaat bagi orang lain.
Ada beberapa bidang ilmu tata bahasa Arab di antaranya adalah ilmu nahwu, sharaf, balaghah, mantiq, ma'ani, bayan, dan sebagainya. Kitab-kitab yang membahas struktur dan susunan tata bahasa Arab itu sangat banyak.
Di antaranya adalah Alfiyah karangan Ibnu Malik (600-672 H/1203-1273 M), Nazham Imrithi karangan Syarafuddin al-Imrithi (w 890 H/1485 M), Jauhar al-Maknun dan Sullam al-Munawar karya Abdurrahman al-Akhdhari (918-984 H/1512-1585 M), serta kitab Amtsilah at-Tashrifiyyah karya KH Muhammad Ma'sum bin Ali (w 1353 H/1934 M).