REPUBLIKA.CO.ID, VICTORIA -- Seorang pengungsi yang kini tinggal di Australia kini membantu pengembangan bidang pertanian di negara asalnya, yaitu Republik Kongo, Afrika. Rashidi Sumaili saat ini tinggal di Goulburn Valley, negara bagian Victoria.
Ia mempelopori sekolah pertanian yang terletak di Fizi, kawasan Baraka, Republik Kongo. Di sekolah itu, para petani yang saat ini hanya mampu memenuhi kebutuhan sendiri, tengah belajar menjadi petani pisang profesional.
Menurut Sumaili, sekolah ini baru berdiri selama 18 bulan, namun sudah memiliki lebih dari 200 siswa. Yang menyelenggarakannya semua sukarelawan.
"Pertanian itu bagian dari DNA Afrika. Cara kerja orang di sana tidaklah profesional. Mereka hanya bekerja untuk bisa makan," ucap Sumaili, "Jadi, bagaimana kita bisa mengembangkan sesuatu agar mereka bisa berbisnis?"
Sumaili saat ini tengah berusaha mengumpulkan dana sebesar 15 ribu dollar (Rp 161 juta) untuk keperluan pengajaran dan komputer. Namun, ia belum pernah kembali ke negara itu.