Rabu 14 May 2014 14:11 WIB

Adelaide Gelar Pameran Lukisan Narapidana

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, ADELAIDE -- Apresiasi seni tak melulu ditujukan untuk para seniman. Di Adelaide, Australia Selatan, apreasiasi diberikan atas lukisan hasil karya sembilan narapida. Sebanyak 48 lukisan mengambil tema beragam dan sebagian besar mencerminkan talenta yang dimiliki narapidana bumiputra.

Kurator dan mahasiswa PhD Flinders University Law School Jeremy Ryder mengatakan, pameran ini diinspirasi oleh proyek seni penjara Koestler Trust di UK."Saya berkunjungan ke sana pada tahun 2011 dan menjadi relawan, membantu mereka menata pameran tersebut sebelum kembali ke sini dan mencoba untuk menerapkan versi Koestler Trust di sini, di Australia Selatan," katanya, baru-baru ini.

Sebanyak 48 karya saat ini dipamerkan di Adelaide Festival Centre hingga 25 Mei mendatang. Karya-karya tersebut mulai dari model perahu yang rumit, vas, perca, sketsa dan lukisan, dengan banyak karya seni Bumiputra. Australia Selatan memiliki penduduk Bumiputra sekitar dua persen, namun ada kelebihan representasi (dari jumlah yang dua persen itu) di penjara, dengan kurang lebih 22 persen tahanan berasal dari Bumiputra.

"Ada kelebihan tahanan Bumiputa dan pameran ini merupakan perwakilan visual dari hal tersebut," jelas Ryder.

'Orang-orang seringkali kaget dengan banyaknya karya Bumiputra di sini, tapi mereka juga kaget dengan kualitas karya-karya tersebut. Maka ini suatu pengingat yang menyedihkan dari statistik, tapi ini juga, perayaan identitas Bumiputra dan talenta Bumiputra juga," tambahnya.

Karya-karya diperoleh dari Pusat Tahanan Adelaide, Penjara Yatala Labour, Penjara Perempuan Adelaide, Pusat Pelatihan Cadell, Penjara Port Lincoln, Penjara Mobilong (Murray Bridge), Penjara Port Augusta, Penjara Mount Gambier dan Pusat Pelepasan Adelaide.

"Beberapa artis memiliki talenta luar biasa di penjara dan saya seringkali terkejut dengan karya-karya tersebut," ujar Ryder.

Pameran mencerminkan citra stereotipe seorang tahanan dan menantang persepsi pengunjung pameran. 'Mereka tahanan, tapi mereka juga seorang ibu, bapak, dan manusia maka kareja itulah pameran ini membantu orang-orang untuk mengerti," katanya.

Setelah pameran kedua Jeremy menghadiri acara penghargaan di Penjara Mobilong, dimana narapidana bertemu audiens yang memberi masukan atas karya mereka dan menerima pujian.

Jeremy menyaksiksan efek dua kali lipat dari pameran ini. Pengertian yang luar biasa datang dari pengunjung pameran, dan meningkatnya ketertarikan dari petugas penjara dan narapidana untuk berpartisipasi dalam pameran rutin.

"Ini memberikan kesempatan untuk lari sejenak dari lingkungan penjara, yang saya kira membantu untuk mencegah lingkungan negatif penjara. Ini sesuatu yang menunjukkan bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang positif dan produktif dengan waktu mereka," kata Jeremy Ryder.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement