REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Sekitar 201 penambang tewas dan 80 lainnya terluka dalam kebakaran yang terjadi di satu tambang batu bara di Turki barat. Demikian kata pihak berwenang pada Rabu.
''Tim penyelamat telah berhasil mengeluarkan 363 pekerja keluar dari tambang, di mana total 787 orang bekerja,'' kata Menteri Energi dan Sumber Daya Alam, Taner Yildiz, dalam satu pernyataan.
Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan diperkirakan akan mengunjungi lokasi itu Rabu sore untuk menilai operasi penyelamatan.
Saluran televisi berita CNN Turki sebelumnya mengatakan jumlah korban meninggal dalam ledakan di tambang batu bara di bagian barat Turki bertambah menjadi 157 orang, mengutip pernyataan seorang gubernur provinsi Selasa.
Gubernur Provinsi Manisa, Cengiz Ergun, menyebutkan angka tersebut dengan mengutip laporan dari pejabat-pejabat kesehatan yang berada di pintu masuk tambang itu. Menurut dia, hampir 600 pekerja terperangkap pada saat ledakan terjadi.
Angka-angka yang dikutip Ergun masih harus dikonfirmasikan oleh unit tanggap bencana Turki (AFAD) yang telah mencatat jumlah korban meninggal sebelumnya mencapai 17 orang.
''Dalam laporan beberapa saat setelah terjadi ledakan tersebut, 20 pekerja diyakini meninggal,'' kata sumber-sumber di parlemen dan regu penyelamat. Mereka menyatakan sekitar 300 pekerja mungkin masih terperangkap.