REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Jumlah kasus baru HIV/AIDS di Kabupaten Sukabumi pada periode Januari hingga awal Mei 2014 ini sudah cukup tinggi. Dari data yang ada kasus baru sudah mencapai sebanyak 35 kasus.
‘’Data ini berdasarkan laporan yang dihimpun KPA (Komisi Penanggulangan AIDS-red),’’ ujar Sekretaris KPA Kabupaten Sukabumi, Asep Suherman, kepada RoL, Kamis (15/5). Pada tahun ini pula ada sebanyak tujuh penderita HIV dan AIDS yang meninggal dunia.
Penyebaran kasus HIV/AIDS di Sukabumi, lanjut Asep, saat ini mengalami perubahan. Awalnya, mayoritas ditularkan melalui penggunaan jarum suntik narkoba. Namun, kini telah beralih ke transimisi seksual.Di mana, terang Asep, sekitar 60 persen dikarenakan transmisi seksual.
Sementara sisanya sebanyak 40 persen diakibatkan penggunaan jarum suntik narkoba.Fenomena ini ungkap Asep, disebabkan para komunitas rawan seperti wanita pekerja seksual (WPS) sebagian tidak menggunakan kondom ketika berhubungan seks.
Dampaknya, penularan melalui transmisi seksual mengalami kenaikan dibandingkan sebelumnya.Sebaliknya lanjut Asep, penularan melalui jarum suntik narkoba mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan adanya kesadaran para pengguna narkoba setelah diberikan intervensi oleh pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Secara umum lanjut Asep, kasus HIV dan AIDS setiap tahunnya mengalami kenaikan. Faktanya, pada 2013 lalu secara keseluruhan ditemukan sebanyak 89 kasus baru HIV dan AIDS. Sementara pada 2012 lalu temuan kasus baru HIV dan AIDS hanya sebanyak 22 kasus dan pada 2011 hanya sejumlah 14 kasus.