REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang anggota TNI AL nyaris tewas setelah dikeroyok warga. Korban bernama
Eko Waluyo harus mendapat perawatan di Rumah Sakit Koja, Jakarta Utara akibat luka sabetan samurai.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto mengatakan, korban selamat dengan luka delapan jahitan di kepala akibat ditebas samurai. "Lima jahitan di tangan kiri, dan pergelangan tangan kanan tiga jahitan, " ujarnya kepada wartawan, Kamis (15/5).
Aksi baku hantam bermula pada Kamis (15/5) sekitar pukul 00.30 WIB di Kampung Bambu RT 13 RW 13 Kalibaru, Jakarta Utara. Awalnya korban yang berpangkat Kopda, TNI AL dari kesatuan Kopaskha Pondok Dayung ini mendatangi rumah seorang perempuan bernama Casey (20 tahun).
Ia datang bersama temannya, Kibung (46 tahun) supir mikrolet, dan tiga teman lainnya. Ketika datang, Casey tidak ada di rumahnya di Kalibaru. Eko pun marah-marah di sekitar lokasi. ''Ia menantang warga sekitar lokasi, sehingga di keroyok, akibatnya yang bersangkutan mengalami luka dan tiga temannya yang lain melarikan diri,'' kata Rikwanto.
Polisi yang mengetahui ada keributan langsung mendatangi lokasi. Korban yang terluka langsung dilarikan ke rumah sakit.''Untuk yang korban sopir mikrolet mengalami luka pada wajah sebelah kanan dan pelipis kiri memar dan bengkak,'' kata Rikwanto.
Satu buah samurai yang dibawa korban Eko pun disita. Selanjutnya, polisi berkordinasi dengan Pomal dan Komandan Paskha untuk antisipasi meluasnya pertengkaran. Polisi pun masih mencari pelaku yang menganiaya korban. Sementara, dua saksi sudah diperiksa yaitu, Casey (20 tahun) pemandu tamu di Kafe Koljem dan Ahmad Rifai, allias papih/Casey (40 tahum) di Kafe Koljem, Jalan Sungai Tirem, Jakarta Utara.