Kamis 15 May 2014 20:29 WIB

Islam di Negeri Himalaya Memperjuangkan Hak (2-habis)

Muslim Nepal.
Foto: blogspot.com
Muslim Nepal.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Fuji pratiwi

Islam di Nepal memiliki sejarah yang panjang.

Melihat sistem pengadilan Dinasti Mughal di Delhi, Raja Malla juga mempekerjakan Muslim India sebagai penasihat hukum kerajaan dan pegawai pengadilan pada eranya. Tak hanya itu, musisi, spesialis parfum, dan ornamen juga mempunyai tempat di Nepal.

Sekira 1700-an, kerajaan-kerajaan kecil di wilayah Nepal berhasil ditaklukkan Raja Prithbi Naraya, kecuali Kerajaan Tarai. Warga Muslim yang berpengetahuan dan pandai bahasa Arab dan Persia dijadikan diplomat oleh Raja Naraya.

Pada akhir era kekuasaannya, Raja Naraya mencurigai umat Islam dan  menduga mereka mulai tidak setia kepada raja.

Ia lalu mengusir umat  Islam dari Nepal pada 1774. Namun para pedagang Muslim Kashmir bertahan di sana dan berhasil selamat dari upaya penangkapan sang raja.

Pada 1857, perlawanan terhadap Inggris di India, Sepoy Mutiny, pecah. Banyak umat Islam yang pergi ke wilayah Kerajaan Terai di perbatasan untuk menghidari penahanan oleh Inggris.

Mereka bekerja sebagai pengarajin kulit dan buruh pertanian. Kerajaan Terai sendiri akhirnya berhasil dikuasai raja Nepal.

Seorang petinggi pengadilan Kerajaan Delhi, Bahadur Shah Zafar, juga lari ke Kathmandu saat Sepoy Mutiny berlansung.

Ia termasuk yang berperan penting dalam renovasi Masjid Jama di Kathmandu. Bahadur Shah Zafar wafat dan dimakamkan di Kathmandu.

Masjid

Lembaga pemerhati pariwisata Muslim yang bermarkas di Singapura, Crescentrating, mencatat setidaknya ada sepuluh masjid jami yang tersebar di seluruh wilayah Nepal.

Di pusat ibu kota Nepal, Kathmandu, wisatawan Muslim dapat shalat di beberapa tempat, termasuk Masjid Kashmiri Taquia dan Masjid Jami Kathmandu. Lokasi keduanya berdekatan dan hanya dipisahkan Kompleks Peguruan Tinggi Tri Chandra.

Di Kota Bhardaha, Provinsi Saptari, ada Masjid Jami Bhardaha. Masjid Jame Gorkha terdapat di kota dan provinsi bernama serupa dengan masjid.

Masjid Jame Anjuman Islamiya bisa ditemui di Kota Birganj, Provinsi Pursa. Sebuah masjid juga berdiri di Kota Butwal, Provinsi Rupandehi, Masjid  Medina.

Di Kota Bharatpur, Provinsi Chitwan, terdapat Masjid Jame Makki. Masjid Jamia Islamia terletak di Kota Biratnagar, Privinsi Morang.

Di Kota Patan, Provinsi Lilatpur, sebuah masjid bernama Jame Masjid Patan selalu terbuka dalam lima waktu shalat. Di Provinsi Siraha, terdapat dua masjid.

Masjid Jami dan Madrasah Rampur Birta di Kota Rampur Birta serta Madrasah Mazharul Uloom dan Jama Masjid di Kota Lahan. Tidak hanya shalat lima waktu, masjid tersebut juga aktif untuk shalat Jumat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement