REPUBLIKA.CO.ID,
LONDON -- Kegagalan Manchester United (MU) lolos ke Liga Champions musim depan membawa dampak kerugian finansial dalam jumlah besar. The Red Devils setidaknya kehilangan pemasukan sekitar 37 juta pound atau sekitar Rp 707,9 miliar. Meski begitu, klub mengatakan bahwa pihaknya memiliki kekuatan keuangan untuk memperkuat skuat pada musim berikutnya setelah menjalani terburuk di Liga Primer Inggris.
United, yang terdaftar di Bursa Efek New York mengakhiri musim di peringkat ketujuh setelah memulai kompetisi dengan status juaa betahan di bawah asuhan Alex Ferguson. Pencapaian buruk itu membuat pelatih David Moyes haus dipecat setelah hanya menangani tim selama 10 bulan.
“Kami sekaang fokus membawa seorang manajer baru yang akan menolong Manchester United kembali ke jajaran top sepak bola Inggris dan tantangan di Eropa,” kata Wakil Kepala MU Ed Woodward, dikutip The Windsor Star, Jumat (16/5).
Manajer baru diharapkan adalah Louis van Gaal, yang kontraknya sebagai pelatih timnas Belanda berakhir usai Piala Dunia 214. Dia akan tiba di sebuah klub yang tidak bermain di Liga Champions untuk pertama kalinya sejak musim 1995-96.
Meski begitu, kata Woodward, pencapaian klub dalam operasi bisnisnya tetap mengesankan. Buktinya, pendapatan naik 26 persen menjadi 115,5 juta pound dalam tiga bulan pertama 2014, sebagai konsekuensi MU mencapai perempat final Liga Champions, dan manfaat dari kesepakatan sponsor tambahan. "Ini menempatkan kita dalam posisi keuangan yang sehat untuk terus berinvestasi dalam skuat," kata Woodward.
ang pelu mendapat pembenahan, MU membutuhkan perbaikan total, khususnya di lini belakang. Itu setelah duo palang pintu Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic harus meninggalkan Old Trafford pada akhir musim ini.