Jumat 16 May 2014 10:51 WIB

Aher Minta Hutan Rakyat Dibeli Pemerintah Pusat

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Taufik Rachman
Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan bersama istri memperlihatkan tanda tinta di kelingking usai melakukan pencoblosan di TPS 1 Keluarahan Babakan Ciamis, Bandung, Rabu (9/4). (Republika/Edi Yusuf)
Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan bersama istri memperlihatkan tanda tinta di kelingking usai melakukan pencoblosan di TPS 1 Keluarahan Babakan Ciamis, Bandung, Rabu (9/4). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Selain dimiliki oleh negara, hutan banyak yang dimiliki oleh rakyat. Untuk menghijaukan hutan di Jabar, Pemprov Jabar mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk membeli hutan rakyat tersebut.

Menurut Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, Ia mengusulkan agar pusat membeli sebagian hutan rakyat di Jabar. Agar fungsi hutan bisa ditumbuhkan kembali.

"Saya akan usulkan  ke pusat semua hutan rakyat yang mempunyai fungsi konservasi dibeli pemerintah," ujar Heryawan yang akrab disapa Aher saat menghadiri acara Diskusi Jaga Leuweung, Kamis (15/5).

Aher menyebut hutan paling banyak di Jabar itu hutan milik rakyat. Namun, dalam pelaksanannya hutan rakyat itu tidak dikelola dengan baik.

"Ini masih wacana berhubung di jabar hutan gundul itu  hutan rakyat. Kita punya kawasan hutan, kawasan konservasi. Kawasan itu harus dibeli oleh pemerintah," kata dia.

Menurut Heryawan, hutan merupakan ciptaan tuhan yang harus dimanfaatkan oleh manusia. Banyak sekali kekayaan alam saat ini bersumber dari hutan. Namun, kata Heryawan pemanfaatannya harus dilakukan secara seimbang.

"Alam tidak akan rusak kalau kita jaga. Kita tidak melarang pemanfaatan hutan asalkan seimbang dan tidak berlebihan," kata Aher.

Aher mencontohkan, beberapa hasil kekayaan hutan seperti untuk keperluan mebeul, kertas, pensil, kayu bahkan hingga tisu. Produk tersebut, hingga saat ini terus dimanfaatkan hingga jumlahnya tak terhingga.

Jangan sampai,kata Aher, kita cinta hutan tapi tidak memanfaatkannya. Silahkan bertanggungjawab dengan menjaga keseimbangannya. Ia sepakat, kalau dikatakan pemanfaatan hutan saat ini tidak seimbang. ''Kalau dulu menebang lalu menanam. Kalau sekarang menanam saja," kata dia.

Bahkan, orang nomor satu di Jabar ini tidak mempermasalahkan adanya perumahan yang berdiri di tebing asalkan bisa seimbang. Setengah digunakan pemanfaatan manusia, setengahnya lagi digunakan sebagai fungsi hutan seutuhnya.

Hutan itu, kata dia, berfungsi untuk mengeluarkan udara segar. Sekarang, semua bisa menghirup udara dengan baik karena memiliki hutan yang baik. ''Selain itu hutan mempunyai fungsi ekonomi yang bisa menyejahterakan masyarakat," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement