REPUBLIKA.CO.ID, SOMA-- Pihak berwenang Turki mengumumkan nama-nama yang menjadi korban tewas dalam peristiwa ledakan tambang batubara, di Soma, Turki, untuk dimakamkan secara massal. Sementara pemakaman massal korban jiwa dilakukan, Kamis (15/5), ribuan massa yang menuntut pertanggung jawaban peristiwa itu terus berkobar.
Amarah publik Turki atas hilangnya nyawa ratusan jiwa di Soma itu, telah menyapu prestasi Turki yang meraih kemajuan dalam bidang ekonominya selama satu dekade terakhir. Dikutip dari Reuters, Kamis (15/5), massa menilai hal yang tak sebanding dengan kemajuan tersebut, sementara poin keselamatan kerja di pemerintahan Istanbul itu masih buruk.
Saat PM Turki Erdogan meninjau lokasi, warga pun menumpahkan amarahnya. Warga menilai, pemerintah Turki hanya menginginkan keuntungan dari pertambangan tersebut, tanpa mengedepankan aspek keselamatan para pekerja. Pemerintah dinilai gagal menjamin keselamatan warganya.
Protes massa ini pun dilakukan di sejumlah kota besar di Turki, seperti Istanbul dan Ankara. Sementara, hingga kini tim penyelamat masih berupaya melakukan pencarian terhadap korban-korban di penambangan, yang berlokasi sejauh 480 kilometer barat daya dari ibu kota itu.
Usai lebih dari 48 jam pascaledakan terjadi, lubang ventilasi penambangan pun tertutup. Diperkirakan ratusan orang terjebak di bawah tanah. Sebelumnya, akibat peristiwa meledaknya tambang batu bara di Soma, Rabu (14/5), sebanyak 283 jiwa dinyatakan tewas.
Penyebab ratusan tewas itu, diduga akibat keracunan karbon monoksida. Para kerabat dan anggota keluarga yang menjadi korban dalam peristiwa ini pun, tak henti-hentinya menanti kepastian nasib orang yang mereka cintai.
Mereka dirundung duka yang teramat dalam, saat mengetahui anggota keluarganya tak tertolong. Tak lama berselang usai kejadian pun, Erdogan mengumumkan masa berkabung nasional di Turki selama tiga hari.