REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, diharapkan tiba Venezuela Kamis untuk mencari dukungan dari Caracas dalam mendapat status pengamat di tiga organisasi regional Amerika Latin.
Selama berada di sana, Abbas akan bertemu dengan Presiden Nicolas Maduro yang menghadapi beberapa kali protes berdarah dalam beberapa bulan terakhir.
Maduro menyebut kerusuhan, yang telah menewaskan sedikitnya 42 orang sejak Februari, adalah upaya kudeta yang didukung Amerika Serikat.
Abbas menuju ke Caracas setelah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, di London, Rabu. Itu merupakan pertemuan pertama sejak proses perdamaian antara Palestina dan Israel runtuh.
''Dalam pembicaraan mereka, Abbas dan Maduro akan bertukar pandangan mengenai proses perdamaian serta hubungan Palestina dengan Amerika Latin,'' kata Utusan Palestina, Linda Sobeh Ali.
Abbas juga akan mencari dukungan untuk upaya Otoritas Palestina mendapatkan status pengamat di Uni Negara Amerika Selatan (UNASUR), Aliansi Bolivarian untuk Rakyat Amerika Kita (ALBA) dan Komunitas
Amerika Latin dan Karibia (CELAC).