Jumat 16 May 2014 18:01 WIB

Relawan Muslim, Siaga dan Tanggap Setiap Saat (3-habis)

Seorang relawan mengirimkan bantuan dengan menggunakan
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto/c
Seorang relawan mengirimkan bantuan dengan menggunakan "flying fox" untuk menyeberangi aliran lahar hujan Gunung Kelud di Dusun Klangon, Pandansari, Ngantang, Malang, Jawa Timur.

Oleh: Ratna Ajeng Tejomukti

Relawan yang terbaru untuk direktur tim MRI adalah empat relawan yang ahli dalam dunia siber.

Hal itu dilakukan agar informasi dan pemberitaan mengenai kondisi terkini di daerah bencana dapat dengan cepat diinformasikan melalui situs mereka.

Insan mengatakan, program kerelawanan ini didorong kepedulian sebagai mukmin melihat saudaranya tertimpa musibah.

Selain itu, juga manifestasi dari jiwa kemanusiaan. Dia menyebut, Indonesia yang rawan bencana membutuhkan lebih banyak lagi relawan. Sekalipun ada 120 ribu relawan MRI di seluruh Tanah Air.

Dia mengatakan, rewalan didedikasikan bekerja secara berkelanjutan hingga para korban kembali ke kehidupan normal.

Seperti halnya gempa bumi Padang 2006 silam. Hingga saat ini, 5000 kepala keluarga belum memiliki rumah kembali.

Perekrutan relawan ACT, kata dia, berlangsung Desember dan Februari. Dengan begitu, saat Banjir Jakarta, pihaknya siaga dengan menerjunkan tim lengkap dengan water rescue.

Namun, mobilisasi relawan tak lepas dari kendala, salah satunya minimnya relawan yang berkenan terjun langsung ke lokasi bencana. Padahal, bersentuhan langsung dengan para korban akan menggugah hati.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement