REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Rencana pemerintah Turki mengembalikan fungsi Hagia Sophia sebagai masjid ditentang Kanselir Jerman, Angela Merkel. Merkel bahkan begitu emosional dengan rencana PM Turki Reccep Tayyip Erdogan itu.
Seperti dilansir Deustche Welle, Merkel menyampaikan keberatannya ketika bertemu dengan pimpinan Gereja Ortodoks Yunani, Patriark Ekumenis Bartolomeus. Soal keberatan itu, Patriark Ekumenis menyampaikan ucapan terima kasihnya.
Wakil juru bicara Jerman Kementerian Luar Negeri Sawsan Chebli, mengatakan sebelum memutuskan sebaiknya Turki mempertimbangkan fakta bahwa bangunan tersebut merupakan peninggalan Gereja Ortodoks Yunani.
"Namun Turki tidak memelihat itu," kata dia.
Rencana pemerintah Turki untuk mengaktifkan kembali aktivitas keagamaan di masjid Hagia Sophia terus mendapat dukungan umat Islam. Mereka bahkan mendorong agar pemerintah mempercepat niatan itu.
"Biarkan masjid Hagia Sophia terbuka. Allahuakbar," teriak lantang para jamaah sebelum shalat berjamaah di depan masjid bersejarah seperti dikutip onislam.net, Senin (28/5).
Kepala Asosiasi Pemuda Anatolia, Salih Turhan mengatakan membiarkan masjid Hagia Sophia hanya berfungsi sebagai museum adalah penghinaan bagi umat Islam. "Fungsi masjid ini melambangkan perlakukan buruk barat dan Turki terhadap umat Islam. Sebagai cucu dari Mehmet Sang Penakluk, pembukaan kembali Hagia Sophia sebagai masjid adalah hak sah kami," tambahnya
Namun, penolakan justru datang dari kalangan gereja Turki. Menurut mereka, ketika pemerintah mengembalikan fungsi masjid, maka umat Kristiani tidak bisa melaksanakan ibadah di tempat itu. Bahkan gereja melihat ada potensi kekacauan bila fungsi itu dikembalikan. "Kami ingin agar museum ini sejalan dengan prinsip-prinsip Republik Turki," kata dia.