REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) menargetkan pertumbuhan pembiayaan baru sebesar 8 hingga 10 persen tahun ini. Prediksi tersebut mempertimbangkan pertumbuhan penjualan kendaraan nasional serta kondisi internal perusahaan.
Jika dibandingkan tahun 2011, penjualan motor sempat mencapai 8 juta unit. Namun pada tahun 2012, penjualan turun hingga 11 persen. Sedangkan pada tahun 2013, penjualan naik lagi sebanyak 9 persen. "Kondisi ini berbeda dengan penjualan mobil yang terus naik," ujar I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan dan Kepatuhan Adira Finance usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPTS) di Hotel Four Season, Jumat (16/5).
Peluang ini akan disambut Adira Finance dengan memberikan dukungan pendanaan, baik melalui serana pembiayaan bersama dengan induk perusahaan maupun sumber pendanaan lain. Alternatif pembiayaan lainnya yaitu pinjaman perbankan baik bilateral maupun sindikasi serta penerbitan obligasi.
Pada akhir bulan Maret 2014, Adira Finance memiliki pinjaman dari perbankan sebesar Rp 11,4 triliun serta obligasi dan sukuk Mudharabah sejumlah Rp 10,9 triliun. Jumlah ini diprediksi terus meningkat seiring peningkatan aktivitas penyaluran pembiayaan baru. Kini hampir semua fasilitas pinjaman perusahaan dijamin dalam bentuk piutang pembiayaan perusahaan.