Jumat 16 May 2014 23:31 WIB

Qiraat Sab'ah dan Seni Baca Alquran (3)

Mushaf Alquran.
Foto: Republika/Agung Supri/c
Mushaf Alquran.

Oleh: Syahruddin El-Fikri/Dia

Ketika itu, Ibnu Mujahid menghimpun qiraat-qiraat mereka. Ia menandakan nama Ya'qub untuk digantikan posisinya dengan al-Kisai dari Kufah.

Pergantian ini memberi kesan bahwa ia menganggap cukup Abu Amr yang mewakili Bashrah. Sehingga, untuk Kufah, ia menetapkan tiga nama, yaitu Hamzah, Ashim, dan al-Kisai.

Meskipun di luar tujuh imam di atas masih banyak nama lainnya, kemasyhuran tujuh imam tersebut semakin luas setelah Ibnu Mujahid secara khusus membukukan qiraat-qiraat mereka.

Nazam

Kendati ilmu qiraat berhubungan dengan pelafalan ayat-ayat Alquran, ia tidak memiliki kaitan dengan melagukan bacaan Alquran. Khusus untuk masalah melagukan Alquran, biasanya dijelaskan dalam nazam, yaitu seni membaca Alquran.

Keberadaan ilmu nazam diterangkan secara jelas dalam firman Allah dalam surat al-Muzzammil ayat 4, ''Bacalah Alquran itu secara tartil.''

Di berbagai wilayah negeri Islam, berkembang aneka ragam seni membaca Alquran. Dalam pelajaran nazam, dikenal berbagai jenis seni membaca Alquran, seperti Nahawan, Bayati, Hijaz, Shaba, Ras, Jiharkah, Syika, dan lainnya.

Semua jenis lagu atau irama itu tidak ada kaitannya dengan ilmu qiraat sab'ah. Semata-mata hanya seni membaca secara tartil (indah) dan tak ada kaitannya dengan bagaimana melafalkan ayat Alquran.

Umumnya, para pembaca Alquran dari Mesir yang membawa seni baca Alquran ke Indonesia. Mereka mengajarkan berbagai macam lagu dan memberikan beragam variasinya serta membuat harmoni yang khas.

Seni seperti itulah yang sering kali diperlombakan dalam acara musabaqah tilawatil quran (MTQ). Meski bukan satu-satunya jenis perlombaan, biasanya yang paling mencuat memang masalah seni membaca.

Sedangkan, bacaan qiraat sab'ah justru merupakan cabang ilmu Alquran yang bersifat syar'i. Bahkan, dalam banyak hal, perbedaan qiraat ini pun berpengaruh kepada perbedaan makna dan kesimpulan hukum.

Sedangkan, seni baca Alquran sama sekali di luar hal ini. Sebab, tujuannya adalah menyuguhkan bacaan Alquran seindah mungkin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement