Sabtu 17 May 2014 12:41 WIB

Jalur Pesawat MH370 Dievaluasi Kembali

    Australian Maritime Safety Authority (AMSA) menunjukkan perkiraan posisi objek mengapung yang diduga bagian dari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang di selatan Samudra India.
Foto: AP Photo/Australian Maritime Safety Authority
Australian Maritime Safety Authority (AMSA) menunjukkan perkiraan posisi objek mengapung yang diduga bagian dari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang di selatan Samudra India.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Sebuah panel internasional beranggotakan para ahli akan mengevaluasi kembali semua data yang terkumpul dalam hampir dua bulan perburuan jet Malaysia yang hilang, untuk memastikan awak pencarian yang telah menjelajahi samudera telah mencari di tempat yang benar, menurut para pejabat, Senin (5/5).

Para pejabat senior dari Malaysia, Australia dan Cina bertemu di Canberra untuk membahas rincian-rincian langkah-langkah berikutnya dalam pencarian pesawat Malaysia Airlines penerbangan 370, yang akan terpusat pada wilayah yang lebih besar dari dasar laut di Samudera Hindia yang terpencil di lepas pantai Australia barat.

Wilayah itu telah menjadi fokus pencarian setelah sebuah tim analis mengkalkulasi jalur penerbangan yang paling mungkin dari pesawat tersebut berdasarkan data satelit dan radar.

Mulai Rabu, data itu akan dianalisa ulang dan digabungkan dengan semua informasi yang terkumpul sejauh ini, yang belum kunjung menemukan sekeping pun bagian pesawat meski para awak menjelajahi lebih dari 4,6 juta kilometer persegi wilayah samudera.

"Kita telah sampai pada tahap proses dimana sangat logis untuk mundur dan melihat kembali semua data yang telah dikumpulkan, semua analisis yang telah dilakukan dan memastikan tidak ada kesalahan di dalamnya, semua asumsi benar, semua analisis benar dan semua deduksi dan kesimpulan benar," ujar Angus Houston, kepala operasi pencarian, pada wartawan di Canberra.

Para penyelidik telah terhambat kurangnya data sejak pesawat hilang pada 8 Maret dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing. Pencarian selama berminggu-minggu untuk puing-puing pesawat di permukaan air dihentikan minggu lalu setelah para pejabat memutuskan bahwa puing apapun yang mengapung sepertinya telah tenggelam.

Houston memperingatkan bahwa pencarian di bawah air kemungkinan akan berlangsung sampai setahun.

sumber : VOA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement