REPUBLIKA.CO.ID, SOMA -- Pencarian korban ledakan tambang Soma, Turki dihentikan, Sabtu (17/5). Seluruh pekerja yang terjebak di dalam tambang telah berhasil dievakuasi. Total, 301 pekerja dinyatakan meninggal dan lainnya selamat. Korban luka telah dibawa ke rumah sakit pemerintah.
Pencarian diakhiri ketika dua jenazah terakhir berhasil ditemukan dari dalam tambang. ''Sudah tak ada lagi pekerja yang tertinggal,'' kata Menteri energi Taner Yildiz pada Sabtu dikutip BBC. Ia mengatakan tahap selanjutnya akan fokus pada investigasi penyebab ledakan.
''Kami tidak akan meninggalkan Soma karena evakuasi telah selesai, setelah ini juga akan ada layanan dukungan sosial dan psikologi terhadap pekerja,'' kata Yildiz dikutip AP.
Seiring korban berhasil diselamatkan, gelombang protes masih merebak di Soma, Izmir, Istanbul dan Ankara pada Sabtu. Pihak kepolisian di Soma bahkan menahan sekitar 30 orang dalam aksi protes tersebut. Beberapa pengacara oposisi juga diamankan karna dianggap memicu bentrok.
Polisi dan pemerintah melarang setiap aksi protes di berbagai tempat. Mereka menggunakan senapan karet, meriam air dan gas air mata untuk membubarkan demonstran. Meski demikian, ribuan orang tetap berkunjung ke Soma sebagai bentuk duka cita.
Operator tambang, Soma Holding telah membantah adanya kelalaian. Perwakilan operator mengatakan penyebab kecelakaan yaitu panas berlebihan di area tambang. Sementara Sengiz Shahan yang merupakan salah satu pekerja mengatakan tingkat keamanan kerja tambang di sana sangat rendah. Ia mengeluhkan keadaan tersebut namun mengaku tidak berani melapor.