REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN-- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi masih menutup jalur pendakian ke Gunung Slamet yang berada di perbatasan Kabupaten Pemalang, Purbalingga, dan Tegal, meski aktivitas gunung tertinggi di Jawa Tengah, itu kian menurun.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Slamet PVMBG Desa Gambuhan,0 Kabupaten Pemalang, Sudrajat saat dihubungi dari Pekalongan, Minggu, mengatakan bahwa penutupan jalur pendakian Gunung Slamet akan diberlakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan.
"Meski aktivitas Gunung Slamet semakin menurun tetapi PVMBG masih melarang adanya pendakian ke gunung itu karena relatif berbahaya," katanya.
Ia mengatakan kegiatan pendakian telah ditutup beberapa jam sebelum status Gunung Slamet ditingkatkan dari Normal menjadi Waspada pada 10 Maret 2014. "Namun demikian, kami masih terus memantau perkembangan gunung berapi dengan ketinggian 3.428 meter dpl tersebut dan melarang adanya aktivitas pendakian," katanya.
Ia mengatakan aktivitas Gunung Slamet kini semakin menurun pascastatusnya diturunkan dari "Siaga" menjadi Waspada. Kendati demikian, kata dia, PVMBG belum bisa memastikan kapan status Gunung Slamet akan diturunkan kembali dari Waspada menjadi Normal.
"Aktivitas Gunung Slamet semakin menurun. Kelihatannya sampai hari ini, Gunung Slamet mau 'tidur' lagi, mau istirahat lagi," katanya.