REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui perolehan suara partai berlambang mercy biru itu menurun pada Pileg disebabkan kasus korupsi yang dilakukan sejumlah kader.
"Perolehan kita turun tajam pada Pileg lalu karena ada kasus korupsi yang dilakukan sejumlah kader, krisis kepemimpinan 2013 lalu," ujar Susilo Bambang Yudhoyono saat memberikan sambutan dalam pembukaan Rapimnas Partai Demokrat di Jakarta, Ahad.
Lalu, lanjutnya, Partai Demokrat digempur habis-habisan selama dua tahun oleh sejumlah televisi dan media cetak yang membangun persepsi publik seolah-olah parpol itu paling banyak korupsi padahal kenyataannya tidak.
"Angka pada Pileg 9 April lalu turun tajam, dari 12 peserta Pemilu kita urutan 4. Oleh karena itu lima tahun ke depan kita perlu berbenah serta membangun dan meningkatkan diri sungguh-sungguh," ujar dia.
Selain itu, ia mengatakan, tidak adanya capres yang mempunyai elektabilitas tinggi mempengaruhi perolehan suara pada Pileg lalu. "Itulah yang mengakibatkan perolehan kita turun, insya Allah bangkit dan Pemilu 2019 kita akan kembali berjaya dengan syarat sungguh-sungguh berbenah dan membangun diri. Kita harus mendengarkan kritik dan koreksi rakyat terhadap Partai Demokrat," ujar dia.
Ia mengatakan tujuan diselenggarakannya Rapimnas kali ini untuk melakukan konsolidasi dan menentukan sikap di Pilpres 2014 yang akan segera dilaksanakan rakyat Indonesia. Dalam Rapimnas kali ini sekitar 318 orang pengurus maupun kader Demokrat mengikuti rapat tersebut yang meliputi Majelis Tinggi, Dewan Pembina, Komisi Pengawas, Dewan Kehormatan, Ketua DPP, dan Ketua DPD dari 33 provinsi seluruh Indonesia.