REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Kerusakan jalan sampai saat ini jadi persoalan serius, yang belum tertangani dengan tuntas. Seperti, di sepanjang jalur utama tengah Purwakarta-Subang-Indramayu, Jawa Barat, kondisinya masih rusak parah.
Kondisi tak berbeda juga terjadi jalur pantura, yang perbaikannya belum maksimal. Padahal, kedua jalur utama ini merupakan jalur favorit yang dilalui masyarakat saat arus mudik dan balik Lebaran. Tetapi, kondisinya sampai hari ini belum sesuai diharapkan.
Berdasarkan pantauan, jalur tengah Subang atau jalur Cikamurang, mulai dari arah Subang hingga Tomo (Sumedang), 60 persennya dalam kondisi rusak parah. Kerusakan paling parah terjadi di Kampung Rawa Badak hingga Cinangsi, Subang, sampai Kampung Sanca Indramayu dan Ujung Jaya Kabupaten Sumedang.
Lubang berbagai ukuran, menghiasi jalur tersebut. Akibatnya, kendaraan yang melintasi jalur utama itu, harus menurunkan kecepatannya. Sehingga, terjadi antrean kendaraan untuk bisa melalui jalan berlubang itu.
Didin Supriyadi (36 tahun), warga Kelurahan Soklat, Kabupaten Subang, mengatakan, jalur tengah ini merupakan salah satu jalan yang difavoritkan. Apalagi, bila terjadi kemacetan yang luar biasa di sepanjang ruas jalur pantura. Tetapi, kondisi jalur tengah ini bak kubangan kerbau. Karena, banyak lubang menganga yang bisa jadi jebakan 'batman' bagi pengendara.
"Belum ada perhatian sama sekali dengan kerusakan jalur tengah ini," ujarnya, Ahad (18/5).
Seharusnya, pemerintah segera memerbaiki jalur ini. Karena, jalur tengah ini menjadi akses utama yang dimanfaatkan pemudik. Idealnya, sekarang-sekarang ini jalur tersebut diperbaiki. Supaya, ketika memasuki musim mudik dan balik lebaran, jalur ini sudah siap dilalui puluhan ribu kendaraan.
Sebab, selama arus mudik dan balik, kerap terjadi lonjakan volume kendaraan. Sehingga, peningkatan itu harus diimbangi dengan kondisi jalan yang memadai. Tetapi, pada kenyataannya perbaikan ini tak kunjung direalisasikan.