Senin 19 May 2014 01:19 WIB

Gagal Menghindari Ajal (2)

Kematian (ilustrasi).
Foto: Dailymail.co.uk
Kematian (ilustrasi).

Oleh: Nashih Nashrullah

Secara singkat Ibnu Ishaq mengisahkan bagaimana penolakan jihad Bani Israel hingga mukjizat Hazqiyal membangkitkan orang hidup itu terjadi.

Ketika Bani Israel mangkir dari perintah jihad yang diserukan Hazqiyal lantaran takut mati, Dawardan, desa tempat mereka berdomisi terserang epidemi lepra yang mematikan. Ribuan penentang jihad memilih meninggalkan desa.

Jumlah pastinya banyak versi pendapat. Ada yang bilang 4.000 jiwa, 8.000, bahkan pendapat lain menyebut jumlahnya 40 ribu. Sebagian besar penduduk yang memutuskan bertahan meninggal dunia, hanya sedikit yang selamat.

Ketika epedemi berakhir, mereka kembali lagi ke desa. Warga yang selama menyatakan kebahagiaan mereka mengikuti para penentang jihad tersebut. “Jika terjadi wabah lagi, kami akan berada di belakang kalian,” teriak para warga. 

Virus ganas itu kembali menyerang desa mereka. Maka berangkatlah mereka ke bukit Afeh untuk kedua kalinya dan mendaki ke puncak gunung agar terhindar dari ajal. Tetapi, Allah berkehendak lain.

Tuhan memerintah malaikat maut dari atas dan dasar bukit agar mencabut nyawa mereka. Tak ada satu pun yang kuasa berlari dan menjauh dari kematian. Puluhan ribu orang itu tetap saja menemui ajal mereka. Jasad mereka pun masih bertahan di atas bukit.

Hingga akhirnya, beberapa tahun kemudian, Hazqiyal melewati jasad-jasad itu.  Di lokasi tersebut, Allah berdialog dengan Hazqiyal. “Apakah engkau ingin Aku perlihatkan bagaimana menghidupkan mereka kembali?” Hazqiyal menjawab “Iya”. (bersambung)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement