REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Polisi Turki telah menangkap 24 orang menyusul kejadian bencana tambang terparah yang pernah terjadi.
Mereka yang ditahan --termasuk general manager tambang-- sedang diinterogasi di bagian barat Kota Soma, Turki, ketika bencana tersebut terjadi pada Selasa pekan lalu.
Mayat pekerja terakhir yang tewas dalam bencana tambang itu ditemukan pada Sabtu. Jumlah korban tewas terakhir mencapai 301 orang.
Ada protes terhadap pemerintah dan operator tambang batu bara dalam beberapa hari terakhir.
''Di antara mereka yang ditahan pada Minggu adalah general manager Ramazan Dogru dan manajer operasi tambang Akin Celik,'' menurut kantor berita Turki Dogan.
Muzaffer Yildirim, seorang penambang yang kakaknya tewas dalam insiden hari Selasa, mengatakan kepada BBC bahwa manajer yang bertanggung jawab atas bencana. Dia menuntut manajer tersebut harus dihukum.
Bencana itu terjadi ketika sebuah ledakan mengirim gas karbon monoksida ke dalam terowongan tambang, sementara 787 penambang berada di dalam terowongan tambang tersebut.
Pengelola Soma berkeras hal tersebut bukan disebabkan oleh kelalaian. Perwakilan mereka mengatakan pada Jumat bahwa hal yang tidak dapat dijelaskan tampaknya telah menyebabkan keruntuhan terowongan tambang.