Senin 19 May 2014 16:34 WIB

Kepala Pertahanan Udara Suriah Tewas

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mansyur Faqih
Warga berlarian saat bom dalam tong menghantam sebuah bangunan di Aleppo. Bom ini ditengarai dijatuhkan oleh pesawat angkatan udara Suriah.
Foto: Reuters/Hosam Katan
Warga berlarian saat bom dalam tong menghantam sebuah bangunan di Aleppo. Bom ini ditengarai dijatuhkan oleh pesawat angkatan udara Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Kepala pertahanan udara Suriah telah tewas dalam pertempuran sengit antara pasukan Presiden Bashar al-Assad dengan pemberontak di Damaskus. Laporan ini disampaikan oleh kelompok pengamat HAM dan pemberontak Islam. 

Menurut mereka, Jenderal Hussein Ishaq telah tewas Ahad karena terluka dalam serangan yang dilakukan antara pasukan Assad di kota Mleiha pada Sabtu lalu. Serangan dilakukan untuk memperluas kendali presiden di sekitar ibu kota menjelang pemilu pada 3 Juni nanti. 

"Kematian Gen Ishaq merupakan pukulan psikologi bagi rezimnya," kata direktur Syrian Observatory for Human Rights, Rami Abdel Rahman. 

Pasukan pertahanan udara yang memiliki pangkalan di Mleiha dan bertanggung jawab untuk mempertahankan wilayah atas serangan udara, telah terlibat dalam perang dengan pemberontak yang tidak memiliki kekuatan udara. 

Meski pun begitu, Ishaq merupakan salah satu pejabat militer yang paling senior yang tewas dalam konflik selama tiga tahun ini. Sebelumnya, Hilal al-Assad, sepupu presiden dan kepala daerah dari milisi angkatan pertahanan nasional juga tewas dua bulan yang lalu di Latakia. 

"Kami mengumumkan kabar baik bagi negara Islam, atas terbunuhnya Jenderal Hussein Yaqoub Ishaq, kepala pertahanan udara di Mleiha," kata pernyataan Islamic Front. Sementara itu, kelompok HAM Suriah juga melaporkan atas tewasnya Ishaq di Mleiha. 

Media milik pemerintah tidak menyebutkan kematian Ishaq. Namun situs internet yang mendukung Assad mengatakan ia telah mati syahid di Mleiha. Lokasinya di tepi timur wilayah Ghouta, sebuah kota yang dibentuk sebagai basis bagi para pemberontak. Namun kota itu telah dikepung oleh pasukan Assad selama lebih dari setahun. 

Pasukan yang didukung oleh pejuang Syiah dari Iraq dan kelompok Hezbulah Lebanon telah memukul kembali para pemberontak di sekitar Damaskus. 

Sementara itu, Syrian Observatory for Human Rights menyebutkan, pemberontak telah membunuh 34 tentara pendukung Assad ketika mereka menyerang pos militer di dekat kota Tel Malah di Provinsi Hama pada Ahad. Wilayah tersebut sering kali diperebutkan dan berpindah tangan selama konflik Suriah. Wilayah itu juga telah dikendalikan oleh pemberontak selama tiga kali. 

Para pemberontak yang telah menduduki Tel Malah termasuk para pemberontak dari Nusra Front. Lebih dari 150 ribu telah tewas akibat perang sipil yang terjadi di Suriah sejak tiga tahun lalu. Setelah menguasai kembali wilayah di pusat negara tersebut, Assad saat ini tengah mempersiapkan pemilu presiden yang diperkirakan dapat memperpanjang masa kekuasaannya. 

sumber : reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement