Senin 19 May 2014 23:03 WIB

Minat Mahasiswa Indonesia Belajar di Austria Meningkat

Susahnya menjadi sarjana bagi kalangan tak mampu di negeri ini (ilustrasi).
Foto: zonaberita.com
Susahnya menjadi sarjana bagi kalangan tak mampu di negeri ini (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minat mahasiswa Indonesia untuk belajar di Austria meningkat dari tahun ke tahun dan sebanyak 20 mahasiswa telah mengikuti wawancara untuk mengikuti program beasiswa yang disediakan oleh ASEA-UNINET tahun ini guna melanjutkan studi di tingkat pasca sarjana dan doktoral.

"Dua orang guru besar dari Austria datang ke Jakarta baru-baru ini untuk mewawancarai para calon dan masih tersedia kesempatan bagi yang berminat belajar di negara kami," kata Duta Besar Austria untuk Indonesia, Andreas Karabaczek, kepada Antara di Jakarta, Senin (19/5).

Program beasiswa ASEA-UNINET terselenggara berkat kerja sama dengan the Austrian Academic Exchange Service dan Kementerian Urusan Universitas di Thailand serta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

ASEA-UNINET merupakan Jejaring Universitas Akademik ASEAN-Eropa yang didirikan oleh Austria, Indonesia, Thailand dan Vietnam pada 1994.

Asosiasi itu mendukung pertukaran ilmu pengetahuan antara 72 universitas yang menjadi mitranya. Universitas-universitas itu berada di Eropa (Austria, Republik Ceko, Denmark, Jerman, Yunani, Italia, Belanda, Rusia, Slowakia dan Spanyol) dan di Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Pakistan, Filipina, Thailand dan Vietnam).

Kegiatan utama dari jejaring itu mengelola dan menyediakan bantuan finansial untuk pertukaran pakar dan proyek-proyek riset bersama pascasarjana serta alih teknologi yang terkait dengan kegiatan ini.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement