REPUBLIKA.CO.ID, MUNTOK -- Tim Identifikasi Kepolisian Resor Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, melakukan penyelidikan atas kasus dua orang warga Kecamatan Tempilang yang meninggal di dalam sumur milik warga setempat.
"Kasus meninggalnya dua orang itu terjadi pada Jumat (16/5) sekitar pukul 15.00 WIB yang berlokasi di Dusun Kelekak Manau, Desa Penyampak, Kecamatan Tempilang," kata Kepala Polres Bangka Barat, AKBP Djoko Purnomo, melalui Kapolsek Tempilang, Ipda Selamet Riyadi, Senin.
Ia menjelaskan dua orang korban itu masing-masing Raki dan Samudra. Mereka meninggal dunia saat sedang menguras sumur.
meninggalnya dua orang itu bermula saat mereka menguras sumur milik Raki yang kemasukan bangkai ayam dengan menggunakan mesin sedot air.
"Setelah sumur dikuras sampai kering, kemudian Fitra dan Samudra turun ke dalam sumur yang dalamnya mencapai 11 meter dengan maksud hendak membersihkan dasar sumur tersebut," kata dia.
Tak lama kemudian, Raki menyusul masuk ke dalam sumur untuk membantu. Setelah beberapa lama datang Agus yang juga kakak Raki untuk mencari adiknya dan memanggil-manggil, namun tidak ada jawaban dari korban.
"Untuk memastikan kondisi adiknya, kemudian Agus turun ke dalam sumur dan didapatinya Raki bersama Samudra sudah meninggal dunia, sementara Fitra sekarat," katanya.
Dalam kondisi tidak berdaya itu, Fitra kemudian diikat dengan tali dan diangkat untuk dilarikan ke Rumah Sakit Pangkalpinang. Sedangkan korban meninggal Raki dan Samudra langsung dimandikan dan dishalatkan oleh pihak keluarga yang selanjutnya dimakamkan.