Selasa 20 May 2014 14:47 WIB

Lulusan SMA Abaikan Imbauan Tidak Coret Seragam

Siswa SMA saat melaksanakan ujian nasional.
Foto: Yasin Habibi/Republika
Siswa SMA saat melaksanakan ujian nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Lulusan SMA/MA/SMK di Kota Mataram, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mengabaikan imbauan pemerintah daerah agar tidak corat-coret baju seragam saat pengumuman kelulusan Ujian Nasional (UN) 2014.

Pengumuman UN SMA/MS/SMK itu dijadwalkan Selasa, pukul 16.00 Wita, namun beberapa jam sebelum pengumuman pun sudah banyak pelajar SMA/MA/SMK yang corat-coret seragam sekolahnya.

Padahal, jauh-jauh hari Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB beserta Dinas Dikpora Kota Mataram, telah mengeluarkan imbauan agar tidak corat-coret baju seragam saat pengumuman lulus UN.

Bahkan, larangan agar mereka tidak melakukan konvoi sepeda motor pun diabaikan, meskipun aparat kepolisian dibantu Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP), terlihat mengawasi di jalan umum.

Ratusan sepeda motor yang dikendarai pelajar SMA/MA/SMK yang baju seragamnya telah dicorat-coret, terlihat melintasi berbagai ruas jalan strategis di Kota Mataram, dan ruas jalan arah kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat.

Kepala Dikpora Provinsi NTB H Imhal, yang dikonfirmasi terkait sikap mengabaikan imbauan tidak corat-coret seragam sekolah itu mengakui, sikap eforia yang ditunjukkan lulusan SMA/MA/SMK itu sulit dibendung.

"Mereka euforia, jadinya imbauan yang disampaikan jauh-jauh hari seolah-olah diabaikan begitu saja. Padahal, daripada baju seragam yang masih layak pakai dicorat-coret, lebih baik disumbangkan. Masih banyak orang yang membutuhkan," ujarnya.

Aksi corat-coret pada saat pengumuman kelulusan UN itu memang sudah menjadi tradisi para pelajar setiap tahun.

Namun, Dinas Dikpora NTB dan Kota Mataram, juga terus berupaya memberikan pemahaman kepada siswa bahwa yang dilakukan itu salah.

Imbauan larangan aksi corat-coret dan larangan konvoi kendaraan bermotor itu, disampaikan kepada seluruh kepala dinas pendidikan kabupaten/kota.

"Kami tidak menginginkan siswa menggelar corat-coret seragam kemudian berkonvoi kendaraan. Siswa diminta untuk lebih fokus setelah tamat dari bangku sekolah terutama bagi yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi," ujar Imhal.

Tingkat kelulusan UN jenjang SMA/MA/SMK tahun pelajaran 2013/2014, di Provinsi NTB mencapai 99,17 persen, namun lebih rendah dari kelulusan tahun pelajaran sebelumnya yang mencapai 99,84 persen.

Sebanyak 504 orang dari total 61.545 orang peserta UN SMA/MA/SMK di wilayah NTB dinyatakan tidak lulus.

Sebanyak 61.545 siswa jenjang SMA/MA dan SMK di NTB mengikuti UN yang dilaksanakan 14-16 April 2014, terdiri dari 46.897 peserta UN SMA/MA dan 14.688 peserta SMK.

Siswa peserta UN itu tersebar di 10 Kabupaten/Kota di NTB, yakni di Kota Mataram sebanyak 6.436 siswa, Kota Bima sebanyak 3.624 siswa, Lombok Barat sebanyak 7.648 siswa, Lombok Utara sebanyak 2.164 siswa, Lombok Tengah 10.263 siswa.

Di Lombok Timur sebanyak 12.937 siswa, Sumbawa Barat sebanyak 1.500 siswa, Sumbawa sebanyak 5.191 siswa, Dompu sebanyak 4.041 siswa dan Bima 7.365 siswa.

Pengawasan ujian diawasi secara silang oleh 5.648 pengawas di tingkat SMA/MA dan 1.712 pengawas tingkat SMK.

Para pengawas itu disebar di 2.824 ruang ujian di tingkat SMA/MA dan 856 ruang ujian tingkat SMK.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement