Selasa 20 May 2014 16:48 WIB

Darurat Militer Diterapkan, Baht Melemah

Baht Thailand
Baht Thailand

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Kurs dolar naik terhadap yen di Asia pada Selasa, karena investor menunggu petunjuk tentang masa depan kebijakan moneter AS dan Jepang, sedangkan baht Thailand melemah setelah tentara menyatakan darurat militer di negara dilanda krisis itu.

Dalam perdagangan sore di Tokyo, dolar diambil 101,52 yen, naik dari 101,45 yen di New York pada Senin sore. Euro hampir tidak berubah pada 1,3710 dolar dari 1,3709 dolar di perdagangan AS, sementara naik menjadi 139,18 yen terhadap 139,13 yen di perdagangan AS.

Para investor sedang fokus pada pertemuan dua hari dewan bank sentral Jepang (BoJ), yang akan berakhir pada Rabu. Sementara itu diperkirakan akan berakhir dengan tidak ada perubahan pada kebijakan moneter, pedagang akan terus mengikuti kata sambutan kepala BoJ Haruhiko Kuroda.

Gubernur bank sentral sebelumnya mengatakan BoJ tidak akan ragu untuk memperlonggar kebijakannya jika diperlukan.

Namun, jika Kuroda menekankan pandangan optimis tentang ekonomi ketiga terbesar dunia itu, "pasar kemungkinan akan menafsirkan (itu) sebagai sebuah sinyal ia akan memungkinkan yen lebih kuat dan pasar saham lebih lemah," kata Osamu Takashima, kepala strategi valas di Citigroup Global Markets Jepang.

Menunda pelonggaran lebih lanjut akan cenderung meningkatkan yen, yang pada gilirannya cenderung membebani saham pengekspor Jepang karena merugikan tingkat profitabilitas mereka.

Itu bisa membuat dolar dan indeks saham Nikkei jatuh masing-masing di bawah tingkat 101 yen dan 14.000, kata Takashima. Indeks acuan pada Selasa mengakhiri sesi di 14.075,35.

Para investor juga sedang menunggu rilis risalah pertemuan Federal Reserve AS pada Rabu. Risalah mencakup pertemuan dua hari The Fed yang berakhir pada 30 April, di mana The Fed memangkas program stimulusnya lagi sebesar 10 miliar dolar AS menjadi 45 miliar dolar AS per bulan.

Tetapi bank mengulangi kembali pandangannya bahwa suku bunga acuan akan tetap rendah untuk beberapa waktu.

Pada perdagangan lainnya, dolar menguat terhadap baht Thailand setelah tentara pada Selasa menyatakan darurat militer di seluruh negeri untuk memulihkan ketertiban menyusul protes anti-pemerintah yang telah berlangsung berbulan-bulan.

Unit AS berpindah tangan pada 32,51 baht, setelah melompat setinggi 32,65 baht pada Selasa pagi. Dolar dibeli 32,47 baht pada Senin sore.

Namun, intervensi pasar oleh bank sentral Thailand mungkin telah menahan penurunan baht.Pasar mengambil isyarat tentang spekulasi intervensi bank sentral dan menjual dolar, menurut beberapa pedagang yang berbasis di Singapura.

Dolar bervariasi terhadap mata uang Asia-Pasifik lainnya. Dolar Australia jatuh menjadi 92,93 sen AS dari 93,53 sen pada Senin, setelah Asisten Gubernur bank sentral Australia, Reserve Bank of Australia, Guy Debelle mengindikasikan bank sentral belum menghentikan upaya mendorong Aussie lebih rendah untuk membantu mengurangi tekanan pada pengekspor.

Dolar AS juga naik menjadi 58,59 rupee India dari 58,40 rupee setelah unit India itu baru-baru ini menguat karena kemenangan oposisi pro-bisnis dalam pemilihan umum negara itu.

Dolar menguat menjadi 11.446,30 rupiah Indonesia dari 11.358,80

rupiah dan menjadi 43,69 peso Filipina dari 43,62 peso.

Namun greenback merosot menjadi 1.021,94 won Korea Selatan dari 1.022,53 won dan menjadi 1,2508 dolar Singapura dari 1,2510 dolar Singapura, sementara itu tidak berubah pada 30,13 dolar Taiwan. Yuan Cina dibeli 16,24 yen terhadap 16,23 yen.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement