REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah Jepang melalui hibah "grassroots" memberikan bantuan pengadaan Pusat Informasi Penanggulangan Bencana di Provinsi Maluku.
"Pengadaan Pusat Informasi Penanggulangan Bencana ini merupakan bantuan hibah Grassroots tahun fiskal 2012," kata Konjen Jepang Shingo Higashimoto di Makassar, Selasa.
Dia mengatakan, peresmian kantor tersebut digelar pada Selasa (20/5) di Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, yang dihadiri oleh Atsushi SAITO Consuler dari Kedutaan Besar Jepang, sebagai wakil dari pihak Jepang.
Sementara dari wakil pihak Indonesia, dihadiri oleh Asisten Sekretariat Kota Ambon Romeo Soplanit, dan Ketua Yayasan Pengembangan Perkotaan dan Daerah Wahyu Mulyana.
"Pusat Informasi Penanggulangan Bencana ini adalah hasil utama dari proyek peningkatan kesadaran penanggulangan bencana di Desa Negeri Lima dan Kecamatan Sirimau, Provinsi Maluku," kata Higashimoto.
Adapun nilai proyek bantuan hibah "Grassroots" itu senilai 110,943 dolar Amerika Serikat dari Pemerintah Jepang yang telah ditandatangani oleh Pemerintah Jepang dan Yayasan Pengembangan Perkotaan dan Daerah pada Maret 2013.
Melalui proyek tersebut diharapkan dapat membantu mengantisipasi bencana seperti banjir bandang, tanah longsor dan lain-lain, dan telah dilaksanakan pengadaan jalur evakuasi dan pengadaan Pusat Informasi Penanggulangan Bencana.
Selain itu, juga memberikan pelatihan penanggulangan bencana agar meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penanggulangan bencana.
Dengan adanya kerja sama tersebut diharapkan sekitar 7.700 jiwa yang tinggal di daerah rawan bencana di Desa Negeri Lima dan Kecamatan Sirimau dapat mengevakuasikan diri dengan selamat saat terjadi bencana.
"Termasuk dapat memberdayakan sumber daya manusia yang mampu melakukan penanggulangan bencana secara mandiri, sehingga dapat meningkatkan kesadaran seluruh warga terhadap penanggulangan bencana," katanya.