REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karawang, Jawa Barat, minta setiap sekolah membentuk jadwal piket guru setelah diumumkannya hasil ujian nasional tingkat SMA. Hal tersebut guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya tawuran antarpelajar.
"Hasil ujian nasional tingkat SMA sudah diumumkan. Jadi, kemungkinan terjadinya tawuran pelajar dan aksi corat-coret merayakan kelulusan ujian nasional cukup besar," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang, Agus Supriatman, di kantornya, Selasa.
Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya tawuran antarpelajar dan aksi corat-coret seragam sekolah, perlu dibentuk jadwal piket guru di masing-masing sekolah.
Para guru piket itu tidak hanya berjaga di sekolah. Tetapi, mereka berkeliling ke sejumlah titik sekitar perkotaan Karawang yang dinilai rawan tawuran.
"Setiap ada kelompok pelajar yang nongkrong di wilayah kita, bisa langsung dibubarkan oleh guru piket itu. Sebab, terjadinya tawuran itu dipicu banyaknya pelajar yang nongkrong dan saling ejek," katanya.