REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PDB 5,7 persen tampaknya bisa diwujudkan di Indonesia. Dari sisi konsumsi, pertumbuhan ekonomi Indonesia terlihat menguat.
Adapun faktor yang mempengaruhi penguatan ini yaitu komoditas dan pelarang ekspor mineral. Dengan berkurangnya permintaan komoditas dari Cina, maka harga komoditas menjadi tertahan. "Konsumsi tinggi, salah satunya dilihat dari penjualan mobil yang naik," ujar Ekonom OCBC Bank, Wellian Wiranto di Jakarta, Selasa (20/5).
Dilihat dari segi inflasi, peluang untuk turun juga besar. Hal ini dipicu oleh masuknya musim panen raya, dimana beras dan cabe harganya akan stabil. Lalu jika dibandingkan tahun lalu, bulan Juli 2013 merupakan saat dimana Bahan Bakar Minyak (BBM) naik. Wellian pun berpendapat inflasi bukan masalah bagi perekonomian Indonesia.
Optimisme lain juga terlihat dari mulai pulihnya kepercayaan investor asing. Upaya Bank Indonesia dengan menaikkan suku bunga juga membuat perekonomian makin sehat. Melihat faktor-faktor ini, suku bunga optimis bisa ditahan pada posisi 7,5 persen sampai akhir tahun 2014.