Rabu 21 May 2014 05:17 WIB

Kontribusi Muslim Dalam Pertanian Spanyol (2)

Rep: c/ Red: Damanhuri Zuhri
Andalusia, Spanyol
Foto: picturesspain.com
Andalusia, Spanyol

REPUBLIKA.CO.ID, -- Menurut pandangan Scott, sistem pertanian Muslim di Spanyol merupakan sistem pertanian yang paling kompleks, ilmiah, dan sempurna yang pernah dibuat oleh manusia.

Sementara cendekiawan Inggris, Joseph Mc Cabe, menceritakan, di bawah kekuasaan Islam, Andalusia menjelma menjadi daerah perkebunan yang subur.

Di Andalusia, kata dia, perkebunan besar membentang di sepanjang Sungai Guadalquivir. Terdapat sekitar 12 ribu desa di sepanjang sungai itu. Segala kesuburan itu tak pernah muncul ketika Andalusia masih berada di bawah penguasaan kaum Nasrani.

Di Andalusia, para petani Muslim menanam dan merawat sendiri perkebunan mereka. Hal ini berbeda dengan kaum Nasrani yang menyerahkan pengerjaan lahan perkebunan mereka kepada para budak

Jeruk adalah salah satu tanaman yang ditanam para petani Muslim di Andalusia. Tanaman ini tidak memerlukan banyak air, tapi dapat memperoleh hasil yang besar.

Sistem irigasi yang baik memainkan peran penting dalam menumbuhsuburkan tanaman tersebut. Selain jeruk, Muslim juga memperkenalkan tanaman irigasi lainnya ke Spanyol, yakni tebu.

Sebelum peradaban Islam masuk ke Spanyol, masyarakat setempat hanya menanam satu jenis tumbuhan di satu lahan. Namun, berkat pengaruh peradaban Islam, terjadilah kemajuan.

Tak hanya satu jenis tumbuhan, sebidang lahan kini digunakan untuk menanam beragam jenis tumbuhan. Bahkan, rotasi penanamannya pun terus meningkat.

Kaum Muslim pada masa itu juga sudah piawai di bidang persilangan dan pemuliaan tanaman. Berkat teknik persilangan yang mereka kuasai, lahirlah varietas-varietas tanaman baru dengan kualitas lebih baik.

Tak mengherankan, kota-kota besar Islam mampu memenuhi kebutuhan penduduknya akan berbagai buah-buahan dan sayuran, sesuatu yang kala itu belum dinikmati oleh masyarakat Eropa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement