REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kiper PSAP Sigli Agus Rohman buka suara mengenai insiden benturan yang menyebabkan tewasnya striker Persiraja Akli Fairuz. Kepada Republika, Agus menuturkan bahwa bola berada tanggung di antara dia dan Akli.
Agus memutuskan maju untuk menutup ruang gerak Akli. “Saya masuk dia masuk. Dan, terjadilah benturan itu. Saya sama sekali tidak ada unsur kesengajaan untuk mencederai Akli,” ungkapnya, Senin (19/5).
Agus membantah dia sengaja memasukkan kakinya ke perut Akli seperti terlihat di tayangan ulang. Karena bola masih 50-50, kata Agus, ia hanya refleks melompat untuk mengadang bola agar tidak masuk ke gawang. “Benturan pun sebenarnya tidak keras,” kata dia.
Pria kelahiran Bandung ini melihat Akli terbaring sebentar di lapangan. Lalu, ofisial tim Persiraja membawanya ke pinggir lapangan. Menurut Agus, tidak ada dokter yang membantu. Ia berasumi, tidak ada yang menduga insiden ini fatal, sehingga dokter dari panitia tidak menghampiri.
Menurut Agus, Akli berjalan sendirian ke bangku cadangan Persiraja tanpa di tandu. “Di bench, almarhum duduk sampai pertandingan selesai. Informasi yang saya dapat dari rekan-rekan pemain, almarhum lebih dulu pulang ke mes dan baru dibawa ke rumah sakit pukul 11 malam,” ujar mantan kiper Persikabo Bogor ini.
Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, Akli akhirnya mengembuskan nafas terakhirnya.