Rabu 21 May 2014 11:14 WIB

Anas Tak Takut Tekanan Rezim

Tersangka dalam kasus gratifikasi proyek Hambalang Anas Urbaningrum berjalan meninggalkan Gedung KPK usai menjalani pemeriksaan penyidik di Jakarta, Jumat (28/2).
Foto: antara
Tersangka dalam kasus gratifikasi proyek Hambalang Anas Urbaningrum berjalan meninggalkan Gedung KPK usai menjalani pemeriksaan penyidik di Jakarta, Jumat (28/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) menyatakan tak takut terhadap siapa pun. Termasuk tekanan dari rezim yang berkuasa sekarang. 

"Mukornas PPI I yang dilaksanakan malam ini adalah jawaban bahwa PPI tidak takut terhadap tekanan siapa pun, termasuk dari rezim," papar Ketua Presidium PPI Anas Urbaningrum seperti dibacakan ketua pengarah Mukornas, Ian Zulfikar dalam keterangan resminya kepada ROL, Rabu (21/5).   

PPI resmi menggelar Mukornas I di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa (20/5) malam. Acara itu diselenggarakan bersamaan dengan pelaksaanaan acara Gebyar kebangkitan Nasional. 

Anas menyatakan, kegiatan itu merupakan simbol yang kuat bahwa tidak ada kata takut, menyerah dan berhenti berjuang bagi para aktivis pergerakan, khususnya PPI.

"Kegiatan ini juga menjadi tanda yang terang bahwa para aktivis pergerakan tidak ngeri terhadap tantangan, tidak menghindar dari ujian dan kesulitan serta tidak lari dari kesukaran yang ditemui dilapangan,” kata Anas.

Anas menyebutkan, kelahiran PPI seperti bayi yang tak diharapkan oleh beberapa pihak. Meski pun PPI lahir dari kesadaran penuh untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. 

"Kita sadar bahwa PPI tidak dikehendaki lahir oleh beberapa pihak yang merasa tidak nyaman. Tetapi kita yakin PPI adalah bayi yang dikehendaki dan diharapkan oleh sejarah dan masa depan Indonesia," kata Anas .

Ia menganggap, orang yang bergabung dengan PPI adalah mereka yang berani menjadi gila.

"Hanya orang-orang yang terpanggil dan terpilih oleh sejarahlah yang berani untuk masuk, bergabung dan berjuang memajukan Indonesia lewat PPI. Saudaraku semua istimewa karena telah berani menjadi ‘orang gila’ dan sanggup keluar dari ketakutan serta rela menanggalkan kenyamanan," tutur Anas.

Mukornas I PPI diselenggarakan sejak 19-20 Mei. Acara yang dihadiri 300 pimpinan cabang atau pemegang mandat cabang serta 30 pimpinan daerah dari seluruh Indonesia itu menjadi ajang konsolidasi dan penyatuan visi dan misi gerakan. 

Hasilnya, kesepakatan mengenai AD/ART organisasi serta program aksi organisasi. Puncak acara Mukornas PPI dilakukan Selasa malam dengan menyelenggarakan Gebyar Kebangkitan Nasional dengan tema Indonesia untuk Indonesia yang sekaligus memperingati perayaan hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei 2014. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement