Rabu 21 May 2014 16:11 WIB

Kerugian Ekologi Akibat Kebakaran Lahan Sulit Dihitung

Kebakaran lahan
Foto: Wikipedia
Kebakaran lahan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kerugian ekologi akibat kebakaran lahan di Provinsi Riau sulit dihitung namun diperkirakan sangat besar karena yang terbakar merupakan lahan gambut. Hal ini diungkapkan Deputi Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup Arief Yuwono di Jakarta, Rabu (21/5).

"Kita tidak tahu kerugian keanekaragaman hayati akibat kebakaran lahan di Riau apalagi itu lahan gambut yang sangat kaya akan ekosistem," kata Arief Yuwono di Jakarta.

Menurut Arief, kerugian materi akibat kebakaran lahan tersebut yang dihitung mencapai sekitar Rp 20 triliun dan seluas 20 ribu hektare kebun terbakar.

"Rp 20 triliun kerugian itu sangat kecil jika dibandingkan dengan kerugian ekologi," tambah Arief.

Lahan gambut merupakan ekosistem lahan basah yang memiliki akumulasi bahan organik yang tinggi dengan laju dekomposisi yang rendah.

Lahan gambut juga memiliki peran hidrologis yang penting bagi suatu wilayah karena secara alami berfungsi sebagai cadangan air (reservoir).

Selain itu, lahan gambut juga merupakan tempat perkembangbiakan ikan yang ideal dan menjadi habitat berbagai jenis tumbuhan dan satwa liar.

Diperkirakan di Indonesia terdapat sekitar 28.000 jenis tumbuh-tumbuhan yang diantaranya 400 jenis buah-buahan yang dapat dimakan dan sangat bermanfaat sebagai sumber keragaman genetik bagi program pemuliaan.

Selain itu terdapat sekitar 7.500 jenis tumbuhan obat yang merupakan 10 persen dari tumbuhan obat yang ada di dunia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement