Rabu 21 May 2014 19:35 WIB

Membendung Pornografi pada Media Sosial (2-habis)

Stop pornografi, ilustrasi
Foto: yigidrip.wordpress.com
Stop pornografi, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Amri Amrullah

Manfaat positif sosmed jangan dihilangkan.

Karenanya, Ketua Lembaga Dakwah Kampus Universitas Indonesia ini berharap Kominfo tetap menjaga komitmennya memfilter konten porno tersebut, apa pun medianya.

Sebab, kata dia, tanpa ketegasan pemerintah maka pornografi yang telah merambah media sosial tersebut akan mengancam integritas dan moral generasi muda Indonesia.

Faridz Abdillah mengakui, keputusan pemerintah tersebut akan menuai protes penggemar Vimeo dari sebagian kalangan.

Tetapi, ini adalah tindakan keras bagi provider ketika pornografi sudah tidak bisa lagi dibendung dan satu-satunya cara adalah ketegasan pemerintah.

Di sisi lain, Faridz berharap pemerintah memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana berinternet yang beretika, khususnya generasi muda.

Edukasi cerdas menggunakan internet dan sosial media merupakan filter diri yang paling aman bagi masyarakat terhindar dari pornografi.

Dengan edukasi tersebut, ia yakin masyarakat bisa memahami manfaat internet yang jauh lebih besar dari yang dibayangkan. “Edukasi sangat mendesak dilakukan,” ungkap mahasiswa Manajemen UI angkatan 2010 ini.

Hal yang sama disampaikan Ketua Umum Keluarga Mahasiswa Islam (Gamais) Institut Teknologi Bandung (ITB) Ahmad Yasin.

Menurut mahasiswa ITB jurusan 2011 ini, kasus pelecehan seksual terhadap anak yang marak terjadi belakangan bisa jadi diakibatkan bebasnya akses pornografi di internet dan sosial media.

Karena itu, Ahmad Yasin berharap masyarakat Indonesia khususnya generasi muda bisa memahami ancaman bahaya pornografi ini di media sosial.

Sebagai generasi muda Islam, dirinya mengaku prihatin dengan mudahnya akses konten pornografi bagi anak di bawah umur. Tidak hanya dari situs dunia maya, tapi juga konten yang tersebar di aplikasi sosmed ponsel.

Ia memandang pemblokiran terhadap Vimeo sudah tepat. Yasin pun berharap pengelola situs web dan aplikasi mobile Vimeo dapat menaati aturan, memfilter, dan memblokir semua konten pornografi yang beredar.

Yasin berharap, Kominfo tidak terpengaruh dengan adanya pihak-pihak yang menolak pemblokiran tersebut.

Ia yakin langkah Kemkominfo memblokir situs konten pornografi sangat berpengaruh positif bagi penggunaan internet di Tanah Air. Namun, ia berharap, pemerintah juga harus melihat manfaat dari sosmed tersebut bagi generasi muda.

Dengan kata lain, ia berharap, nilai manfaat ponsitif penggunaan dari media sosial tidak hilang. Sehingga, generasi muda tetap bisa mengikuti perkembangan teknologi informasi yang ada di masyarakat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement