Kamis 22 May 2014 20:33 WIB

Ormas Wanita Islam Kutuk Aksi Pedofilia

Rep: c67/ Red: Asep K Nur Zaman
korban pedofilia - ilustrasi
Foto: blogspot.com
korban pedofilia - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- "Hukum gantung saja pelakunya!" Inilah ekspresi kegeraman Sabriati Aziz, presedium Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia (BMOIWI), atas maraknya kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak (pedofilia), seperti terjadi di Taman Kanan-Kanak Jakarta International School (TK JIS). 

"Maraknya kasus pedofilia di lembaga pendidikan menimbulkan keresahan bagi orang tua. Selain itu, memunculkan kewas-wasan pada anak ketika berada di sekolah," kata Sabriati kepada wartawan, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (22/5).

Sabriati menyampaikan sikap dari 32 ormas Muslimah tingkat pusat yang tergabung dalam BMOIWI. Bunyinya antara lain, menuntut pemerintah segera menertibkan segala bentuk penyelenggaraan pendidikan agar sesuai dengan dasar, prinsip, dan tujuan pendidikan nasional.

Sabriati menilai kurangnya porsi pelajaran agama di sekolah merupakan penyebab dari maraknya aksi pedofilia di lembaga pendidikan. "Ini bentuk kegagalan pemerintah dalam mengontrol lembaga pendidikan," ujarnya. 

Selama ini, kata Sabriati, belum ada sistem pendidikan yang mengarahkan kepada kurikulum yang mewajibkan setiap pelajaran harus bermuatan agama.

BMOIWI juga menuntut pemerintah lebih proaktif dalam upaya memberantas pornografi dan pornoaksi. Misalnya, situs-situs pornogradi di internet. "Ini merupakan pemicu dari maraknya kasus pelecehan seksual dan pemerkosaan," kata Sabriati.

Keberadaan warung internet (warnet) ikut disor BMOIWI. Pemerintah diminta untuk menertibkannya karena ada yang mempermudah masyarakat mengakses situs pornografi. 

Bagi orang tua, BMOIWI juga menyerukan agar meningkatkan kontrol dan perhatiannya terhadap anak-anak. “keluarga harus melakukan pendekatan kasih sayang dengan landasan nilai-nilai Islam,” kata Sabriati.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement