Jumat 23 May 2014 08:04 WIB

23 Politisi Thailand ini Wajib Lapor ke Militer

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Bilal Ramadhan
Thailand's Prime Minister Yingluck Shinawatra (right) and Deputy Prime Minister Surapong Tovichakchaikul arrive before a meeting with the Election Commission at the Royal Thai Air Force Academy in Bangkok April 30, 2014.
Foto: Reuters/Atit Perawongmetha
Thailand's Prime Minister Yingluck Shinawatra (right) and Deputy Prime Minister Surapong Tovichakchaikul arrive before a meeting with the Election Commission at the Royal Thai Air Force Academy in Bangkok April 30, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Sebanyak 23 politisi diharuskan melapor kepada Dewan Penjaga Perdamaian dan Ketertiban Nasional (NPOMC) hari ini, Jumat (23/5). Dikutip dari Bangkok Post, mereka adalah para petinggi Partai Pheu Thai dan keluarga Shinawatra, termasuk mantan perdana menteri Yingluck Shinawatra.

Wakil juru bicara militer Kolonel Winthai Suvaree mengatakan dalam siaran televisi pukul 01.00 waktu setempat, mereka diharuskan datang ke auditorium Royal Thai Army di Thewes pukul 10.00 waktu setempat.

Usai melakukan kudeta, Kamis malam, militer memberlakukan jam malam. Jam malam berlangsung mulai pukul 22.00-05.00 waktu setempat. Tidak ada perbedaan waktu antara Thailand dengan Indonesia.

Namun, militer mengizinkan para pekerja dan pegawai pemerintah untuk melakukan antivitasnya. Sedangkan warga yang memiliki kepentingan darurat selama dalam jam malam harus meminta izin militer terdekat dengan rumahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement