Jumat 23 May 2014 13:26 WIB

SBY Jadi Presiden Pertama di Asia Terima Global Statement Award

Presiden Susilo bambang Yudhoyono mPresiden SBY bersama pemimpin dunia lainnya di  Forum Ekonomi Dunia regional Asia Timur, Kamis (22/5).
Foto: Reuters
Presiden Susilo bambang Yudhoyono mPresiden SBY bersama pemimpin dunia lainnya di Forum Ekonomi Dunia regional Asia Timur, Kamis (22/5).

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi presiden pertama di Asia yang menerima Global Statement Award dari World Economic Forum on East Asia (WEF) di Manila, Filipina.

Presiden Filipina, Benigno Aquino III mengucapkan selamat kepada Presiden SBY pada saat pertemuan bilateral dilakukan kedua negara.

“Presiden SBY adalah pemimpin Asia pertama yang menerima penghargaan ini,” ungkap Presiden Aquino, Jumat (23/5).

Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh pendiri dan CEO WEF Prof. Klaus Schwab disaksikan oleh seluruh peserta World Economic Forum on East Asia.

Dalam sambutannya, SBY merasa terhormat dengan penghargaan yang diberikan oleh WEF itu. Ia pun menerima penghargaan tersebut sebagai wakil dari seluruh rakyat Indonesia.

“Saya menyadari bahwa pada akhirnya sejarah akan menilai masa kepresidenan saya, dengan penghargaan ini saya berharap akan baik bagi (penilaian) masa jabatan yang saya emban,” kata SBY.

Menurut Presiden SBY, di tengah gejolak politik, ketidakpastian ekonomi, ketegangan strategis, Indonesia menunjukkan prestasi yang menggembirakan, yakni masuk dalam kelompok ekonomi triliunan dollar, dan anggota G-20. Ia juga mengatakan Indonesia telah membuktikan demokrasi, Islam, dan modernisasi dapat berjalan berdampingan.

“Indonesia juga telah membuktikan bahwa Indonesia tidak harus memilih untuk mengedepankan antara demokrasi dan pertumbuhan, karena kebebasan politik dan pencapaian pertumbuhan ekonomi dapat secara bersamaan dicapai Indonesia” ungkap Presiden.

Presiden percaya kepemimpinan sangat penting dan kunci untuk mewujudkan kemajuan. Kepemimpinan tersebut mengacu kepada pemimpin yang memiliki keberanian dan kreatifitas untuk membuat perbedaan untuk masyarakatnya.

“Karena itu, dunia membutuhkan kepemimpinan mengingat tantangan global di depan kita tidak akan cukup bila ditangani dengan cara konvensional” kata Presiden.

Esthi Maharani

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement